Badung, Bali (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Bali bersama seluruh masyarakatnya telah melakukan peran strategis dalam mendukung transformasi pariwisata global.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia baik di tingkat nasional maupun lokal memang berperan penting dalam mendukung transformasi pariwisata di Bali pascapandemi.

"Namun, masyarakat Bali sendirilah yang kerap kali menjadi leader dalam menghadirkan gerakan perubahan. Masyarakat Bali telah menunjukkan peran penting masyarakat dalam membawa perubahan dan membantu mewujudkan pariwisata yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan," ujar Sandiaga saat puncak perayaan World Tourism Day 2022 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Selasa.

Ia menjelaskan salah satu contoh nyata gerakan tersebut adalah polusi plastik sekitar satu dekade lalu menjadi isu yang sangat serius di Bali. Pada saat itu, ada dua gadis bersaudara dari Bali, Isabel dan Melati Wijsen yang masing-masing baru berusia 12 dan 10 tahun.

Tidak hanya mengabaikan masalah polusi plastik dan mengharapkan orang dewasa untuk menyelesaikannya, mereka justru berusaha mengatasinya sendiri.

Kedua remaja itu membangun sebuah organisasi, melakukan petisi yang mengumpulkan 100 ribu tanda tangan dan akhirnya mengumpulkan cukup banyak dukungan publik. Hal ini menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk akhirnya melarang kantong plastik sekali pakai.

"Mereka menunjukkan bagaimana menggunakan krisis sebagai batu loncatan untuk melompat lebih tinggi. Krisis polusi plastik diubah menjadi gerakan untuk melarang kantong plastik. Krisis harus dimanfaatkan sebagai jembatan untuk mereformasi, menata, dan mengarahkan ulang agar kembali lebih kuat," kata dia.

Oleh karena itu, menurut Menparekraf, Bali menjadi tempat yang sempurna untuk merayakan Hari Pariwisata Dunia atau World Tourism Day yang berlangsung pada 27 September 2022.

Ia berharap dalam World Tourism Day 2022, stakeholders dapat memikirkan kembali pariwisata seperti apa yang dibutuhkan dan bagaimana bisa mewujudkan agenda pemulihan pariwisata dunia.

"Bali adalah tuan rumah yang sempurna untuk acara World Tourism Day. Bukan hanya karena keindahannya yang memancarkan harapan. Namun, karena Bali juga berada di garda terdepan dalam transformasi pariwisata di Indonesia," ungkap dia.

Perayaan WTD 2022 diikuti oleh 328 peserta secara offline dan 422 peserta secara daring yang meliputi perwakilan negara anggota UNWTO, menteri pariwisata G20, negara tamu, organisasi internasional, stakeholders pariwisata nasional dan internasional.

WTD 2022 juga menghadirkan panel diskusi multi-stakeholder dengan tema "Rethinking Tourism as a Key Element on Recovery" dan juga diskusi dengan tema "The Tourism We Want" yang akan dipimpin oleh perwakilan dari sektor pariwisata di Bali.

Sekretaris Jenderal Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) Zurab Pololikashvili menambahkan pihaknya senang dapat merayakan World Tourism Day di Bali yang dianggap sebagai tempat yang sangat indah.

"Tentunya, kami ingin melihat lebih jauh dan ingin menikmati lebih dalam keindahan Indonesia, khususnya Bali. Dan saya yakin kami semua yang hadir di sini akan segera kembali ke Bali," ujarnya.

Ia juga memberikan apresiasi atas keberhasilan Indonesia dalam mengorganisir perhelatan WTD, yang mana untuk pertama kalinya 75 persen menteri pariwisata di seluruh dunia hadir.

"Ini merupakan suatu prestasi yang sangat baik dan Bali menjadi magnet bagi para delegasi untuk turut merayakan WTD 2022," kata Zurab.

Baca juga: WTD jadi momentum untuk memikirkan kembali masa depan pariwisata
Baca juga: Presiden: Pariwisata harus lebih tangguh dan sejahterakan masyarakat
Baca juga: UNWTO apresiasi penanganan pandemi Indonesia bangkitkan pariwisata