Beijing (ANTARA) - Sejumlah astronom China berhasil mendeteksi sebuah bintang neutron nonakresi yang tidak bersinar menggunakan Large Sky Area Multi-Object Fiber Spectroscopic Telescope (LAMOST), teleskop optik terkemuka di China, menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy.
Penemuan itu mendukung pendeteksian objek astronomi padat seperti bintang neutron dan lubang hitam, yang sulit dideteksi. Penemuan tersebut kemungkinan akan mendorong studi lebih lanjut tentang pembentukan dan evolusi bintang serta karakteristik fisik dan teori pembentukan bintang neutron dan lubang hitam.
Bintang neutron adalah objek astronomi padat yang dibentuk oleh evolusi bintang masif hingga akhir siklus hidupnya. Cara yang sesuai untuk mendeteksi bintang neutron nonakresi yang tidak bersinar adalah kunci bagi para astronom untuk mempelajari objek astronomi padat.
Saat menggunakan LAMOST untuk mengamati langit, para peneliti menemukan sistem bintang biner spesial yang spektrumnya berbeda dari bintang tunggal.
Setelah melakukan analisis dan pengukuran, para peneliti percaya bahwa objek astronomi padat berupa sistem bintang biner tersebut adalah bintang neutron dengan massa sekitar 1,2 kali lipat massa matahari.
Pengamatan radio lebih lanjut menunjukkan tidak adanya pendeteksian emisi berdenyut atau tetap dari bintang neutron, menunjukkan bahwa bintang itu saat ini tidak bertumbuh dan berdenyut.
Tim peneliti akan menggunakan metode tersebut untuk menemukan lebih banyak objek astronomi padat seperti bintang neutron dan lubang hitam.
Astronom China deteksi bintang neutron nonakresi dengan bantuan LAMOST
27 September 2022 15:19 WIB
Foto yang diresmikan pada 12 Mei 2022 menunjukkan gambar pertama lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti. ANTARA/Event Horizon Telescope (EHT) via Xinhua.
Pewarta: Xinhua
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022
Tags: