Kemenko Perekonomian: G20 Indonesia dorong hasil KTT diaplikasikan
27 September 2022 14:09 WIB
Tangkapan layar Sekretaris Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian Susiwijono dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Selasa (27/9/2022). (ANTARA/Sanya Dinda)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian selaku Kepala Jalur Sherpa G20 menyebut Presidensi G20 Indonesia mendorong hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dapat diaplikasikan.
“Presiden Jokowi berkali-kali menyampaikan hasil pertemuan G20 harus berupa hasil konkrit deliverables. Jadi betul hasil konkrit yang ada nanti program tindak lanjutnya,” kata Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Susiwijono dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Ia menyebut Presidensi G20 Indonesia juga didorong agar memimpin dengan memberikan contoh, misalnya dalam mengarahkan perekonomian ke arah yang lebih hijau, Indonesia menggunakan kendaraan listrik dalam melaksanakan setiap acara terkait pertemuan G20.
“Kita sudah paling depan menggunakan kendaraan listrik. Kemarin teman-teman dari Universitas Indonesia (UI) menyerahkan bis listrik merah putih yang kita pakai. Demikian juga beberapa pihak swasta menyediakan kendaraan listrik,” imbuhnya.
Baca juga: UI serahkan "Policy Brief" dan bus listrik guna dukung Presidensi G20
Adapun program-program hasil dari KTT G20 pada tahun ini akan dimonitor bersama-sama pada pertemuan tahun mendatang.
“Ada forum tahunan agar kira bisa melakukan review kembali beberapa kesepakatan yang sudah dijalankan bersama-sama,” katanya.
Pada tahun ini, di tengah berbagai krisis global, ia menyebut Indonesia dapat mengambil peran yang seimbang sehingga diapresiasi berbagai pihak.
Baca juga: Kemenko Ekonomi: Presidensi G20 bentuk pengakuan peran Indonesia
“Mudah-mudahan semua negara G20 akan bisa hadir dalam KTT G20 di Bali pada November 2022 mendatang. Yang paling penting bukan hanya kehadiran fisik, mudah-mudahan nanti bisa mencapai kesepakatan dalam bentuk leaders declaration,” ucapnya.
Adapun terkait beberapa pertemuan di bawah jalur Sherpa yang tidak menghasilkan komunike, ia menyebut setiap negara telah menyepakati substansi teknis dari chair statement yang dihasilkan setiap pertemuan.
“Hanya di luar substansi teknis yang masih perlu kita bahas bersama di pertemuan Sherpa ini. Terkait target output KTT, mudah-mudahan nanti di KTT akan diadopsi leaders declarations yang sudah dibahas dalam Sherpa,” ucap Susiwijono.
Baca juga: Kemenko Ekonomi: Pertemuan Sherpa ketiga bahas "leaders declaration"
“Presiden Jokowi berkali-kali menyampaikan hasil pertemuan G20 harus berupa hasil konkrit deliverables. Jadi betul hasil konkrit yang ada nanti program tindak lanjutnya,” kata Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Susiwijono dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Ia menyebut Presidensi G20 Indonesia juga didorong agar memimpin dengan memberikan contoh, misalnya dalam mengarahkan perekonomian ke arah yang lebih hijau, Indonesia menggunakan kendaraan listrik dalam melaksanakan setiap acara terkait pertemuan G20.
“Kita sudah paling depan menggunakan kendaraan listrik. Kemarin teman-teman dari Universitas Indonesia (UI) menyerahkan bis listrik merah putih yang kita pakai. Demikian juga beberapa pihak swasta menyediakan kendaraan listrik,” imbuhnya.
Baca juga: UI serahkan "Policy Brief" dan bus listrik guna dukung Presidensi G20
Adapun program-program hasil dari KTT G20 pada tahun ini akan dimonitor bersama-sama pada pertemuan tahun mendatang.
“Ada forum tahunan agar kira bisa melakukan review kembali beberapa kesepakatan yang sudah dijalankan bersama-sama,” katanya.
Pada tahun ini, di tengah berbagai krisis global, ia menyebut Indonesia dapat mengambil peran yang seimbang sehingga diapresiasi berbagai pihak.
Baca juga: Kemenko Ekonomi: Presidensi G20 bentuk pengakuan peran Indonesia
“Mudah-mudahan semua negara G20 akan bisa hadir dalam KTT G20 di Bali pada November 2022 mendatang. Yang paling penting bukan hanya kehadiran fisik, mudah-mudahan nanti bisa mencapai kesepakatan dalam bentuk leaders declaration,” ucapnya.
Adapun terkait beberapa pertemuan di bawah jalur Sherpa yang tidak menghasilkan komunike, ia menyebut setiap negara telah menyepakati substansi teknis dari chair statement yang dihasilkan setiap pertemuan.
“Hanya di luar substansi teknis yang masih perlu kita bahas bersama di pertemuan Sherpa ini. Terkait target output KTT, mudah-mudahan nanti di KTT akan diadopsi leaders declarations yang sudah dibahas dalam Sherpa,” ucap Susiwijono.
Baca juga: Kemenko Ekonomi: Pertemuan Sherpa ketiga bahas "leaders declaration"
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: