Kemenkop kembangkan kapasitas usaha mikro dengan pendekatan literasi
27 September 2022 09:14 WIB
Deputi Usaha Mikro Kemenkop Yulius foto bersama dalam Pelatihan bagi Usaha Mikro di Sektor Pariwisata Kota Surakarta, di Petit Boutique Hotel, Surakarta, Senin (26/9). ANTARA/HO-KemenkopUKM.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM mengadakan program pengembangan kapasitas usaha mikro di Surakarta dengan pendekatan literasi, pelatihan, dan pendampingan yang bersifat vokasi serta kompetensi.
"Dalam program ini, terdapat tujuh sektor prioritas yang menjadi target program yakni kuliner, pariwisata, ekonomi kreatif, home decor, fashion, pertanian/perkebunan, perikanan/peternakan, dan pariwisata. Kegiatan pelatihan kali ini juga sudah selaras dengan target sektor tersebut," kata Deputi Usaha Mikro Kemenkop Yulius dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.
Yulius saat mengisi kegiatan pengembangan di Surakarta mengatakan kota ini memiliki potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang begitu besar sebagai kota budaya dan kota kreatif. Karena itu, kualitas dan kompetensi sumber daya manusia UMKM harus ditingkatkan melalui pelatihan agar semakin berdaya saing tinggi.
Dengan peningkatan daya saing, lanjut dia, maka UMKM akan mampu menjaga ketahanan, kemandirian, dan keberlangsungan usaha dalam situasi disrupsi apapun.
Baca juga: KemenkopUKM targetkan 300.000 wirausahawan hingga akhir tahun 2022
Saat ini, potensi ekonomi UKM di kota tersebut antara lain terlihat dari jumlah UMKM Surakarta sebesar 7.964 unit usaha atau 12,69 persen dari jumlah UMKM Provinsi Jawa Tengah (141.530 unit usaha) yang telah berkontribusi mendukung pergerakan ekonomi Jawa Tengah.
"Data tersebut menunjukkan ada potensi ekonomi UMKM Surakarta yang begitu besar. Surakarta atau Kota Solo sebagai kota kreatif dengan brand ‘the Spirit of Java’ dan “Kota Batik” juga dibangun dari potensi ekonomi UMKM sektor pariwisata, wisata budaya dan sejarah, serta wisata kuliner. Ini adalah modal untuk meningkatkan ketahanan dan kemandirian ekonomi daerah," ucapnya.
Menurut dia, ruang lingkup kegiatan tersebut sangat relevan dengan kebutuhan pengembangan kapasitas pelaku usaha mikro, seperti inovasi pengembangan produk, pemasaran digital, manajemen keuangan digital, dan kewirakoperasian.
"Dengan pencerahan, pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang diperoleh, saya berharap peserta pelatihan semakin mantap menjalankan usahanya dan makin beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada," ujar Yulius.
Baca juga: Kemenkop dan Dekranas selenggarakan Pameran Kriya Nusa 2022
Baca juga: Kemenkop masifkan pertumbuhan wirausaha mulai Agustus-Desember 2022
"Dalam program ini, terdapat tujuh sektor prioritas yang menjadi target program yakni kuliner, pariwisata, ekonomi kreatif, home decor, fashion, pertanian/perkebunan, perikanan/peternakan, dan pariwisata. Kegiatan pelatihan kali ini juga sudah selaras dengan target sektor tersebut," kata Deputi Usaha Mikro Kemenkop Yulius dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.
Yulius saat mengisi kegiatan pengembangan di Surakarta mengatakan kota ini memiliki potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang begitu besar sebagai kota budaya dan kota kreatif. Karena itu, kualitas dan kompetensi sumber daya manusia UMKM harus ditingkatkan melalui pelatihan agar semakin berdaya saing tinggi.
Dengan peningkatan daya saing, lanjut dia, maka UMKM akan mampu menjaga ketahanan, kemandirian, dan keberlangsungan usaha dalam situasi disrupsi apapun.
Baca juga: KemenkopUKM targetkan 300.000 wirausahawan hingga akhir tahun 2022
Saat ini, potensi ekonomi UKM di kota tersebut antara lain terlihat dari jumlah UMKM Surakarta sebesar 7.964 unit usaha atau 12,69 persen dari jumlah UMKM Provinsi Jawa Tengah (141.530 unit usaha) yang telah berkontribusi mendukung pergerakan ekonomi Jawa Tengah.
"Data tersebut menunjukkan ada potensi ekonomi UMKM Surakarta yang begitu besar. Surakarta atau Kota Solo sebagai kota kreatif dengan brand ‘the Spirit of Java’ dan “Kota Batik” juga dibangun dari potensi ekonomi UMKM sektor pariwisata, wisata budaya dan sejarah, serta wisata kuliner. Ini adalah modal untuk meningkatkan ketahanan dan kemandirian ekonomi daerah," ucapnya.
Menurut dia, ruang lingkup kegiatan tersebut sangat relevan dengan kebutuhan pengembangan kapasitas pelaku usaha mikro, seperti inovasi pengembangan produk, pemasaran digital, manajemen keuangan digital, dan kewirakoperasian.
"Dengan pencerahan, pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang diperoleh, saya berharap peserta pelatihan semakin mantap menjalankan usahanya dan makin beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada," ujar Yulius.
Baca juga: Kemenkop dan Dekranas selenggarakan Pameran Kriya Nusa 2022
Baca juga: Kemenkop masifkan pertumbuhan wirausaha mulai Agustus-Desember 2022
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022
Tags: