Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto (Cak Nanto) meminta kepada siapa pun yang akan bertarung merebut hati rakyat menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 untuk berhenti memproduksi hoaks dan menebar fitnah.

"Saya meminta untuk siapa pun yang mau bertarung merebut hati rakyat pada Pemilu 2024 untuk mengutamakan nilai-nilai demokrasi yang baik, jangan hanya produksi hoaks, tebar fitnah, playing victims, dan semacam-nya,” ucap Cak Nanto, dikonfirmasi oleh ANTARA dari Jakarta, Senin.

Cak Nanto meminta agar seluruh peserta Pemilu 2024 dapat mengutamakan silaturahmi, mengajari rakyat cara-cara politik yang baik, serta tidak mengedepankan kebencian dan fitnah-fitnah.

Baca juga: Hoaks! Jokowi nyatakan koruptor dihukum mati kalau masyarakat Tiongkok berkehendak

Baca juga: Kemendagri klarifikasi pernyataan Andi Arief terkait utusan presiden


Ia mengungkapkan bahwa beredar video Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief, bagi Cak Nanto, isinya memfitnah Presiden Jokowi terkait tuduhan mengatur kandidat Pilpres 2024 dan ancaman kepada partai-partai koalisi untuk mendukung Ketua DPR Puan Maharani sebagai kandidat Pilpres.

Merespon isi dari potongan video tersebut, Cak Nanto berpandangan bahwa hal itu merupakan fitnah yang keji.

"Saya sudah mendengarkan potongan video yang beredar. Andi Arief bukan saja memfitnah secara keji Presiden, fitnahan juga dialamatkan kepada seluruh partai koalisi, ini saya kira cara Andi Arief sangat buruk dan merusak nilai demokrasi," ucap Cak Nanto.

"Memang sejak memimpin, saya banyak mencatat Presiden Jokowi kerap selalu menjadi sasaran fitnah dan terbukti bahwa semua hanya isapan jempol. Tapi memang kali ini sangat keji, karena berasal dari elite partai dan membawa-bawa nama Presiden sebelumnya," tutur Cak Nanto melanjutkan.

Oleh karena itu, Cak Nanto meminta kepada Andi Arief, Demokrat, dan SBY untuk mengutamakan nilai-nilai demokrasi yang baik menjelang Pemilu 2024.