Jakarta (ANTARA) -


Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengkoordinasikan bantuan untuk penanganan pascabencana banjir di Pakistan yang menelan korban lebih dari 1.500 jiwa.

Dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu, Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB Bambang Surya Putra mengatakan personel medis sudah disiapkan sejak awal permintaan Pakistan terhadap bantuan internasional.

Kepada Badan Penanggulangan Bencana Pakistan (NDMA) yang dikepalai Letnan Jenderal Akhtar Nawaz Satti di Islamabad, Pakistan, Bambang juga menambahkan bahwa Indonesia siap membantu dengan sumber daya manusia untuk membantu penanganan darurat, seperti dukungan pelayanan medis, termasuk tenaga medis dari TNI dan Polri.

"Pemerintah Indonesia, melalui BNPB dan Kementerian Kesehatan, telah menyiapkan bantuan logistik kemanusiaan untuk masyarakat Pakistan. Bantuan yang diberikan telah disesuaikan dengan daftar kebutuhan yang dikeluarkan Pemerintah Pakistan, termasuk obat-obatan," kata Bambang.

Baca juga: BNPB: Bantuan korban banjir Pakistan memadai dan sesuai kebutuhan

Selain itu, bantuan dalam bentuk dana diharapkan segera terealisasi pada awal Oktober nanti. "Bantuan dana ini akan dikoordinasikan dan diberikan oleh Kementerian Luar Negeri," kata Bambang.

Bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia dijadwalkan akan tiba di Karachi, Pakistan, Selasa (27/9) pagi. Sejumlah bantuan ini merupakan bantuan yang memang diharapkan Pemerintah Pakistan, seperti tenda, selimut, kelambu, pakaian, family kit, dan genset. Dua pesawat sewa akan digunakan untuk mengirimkan bantuan yang nantinya diserahkan Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Kepala BNPB.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Adam Mulawarman Tugio mengatakan kemungkinan nantinya Indonesia dapat membantu di bidang lain setelah masa tanggap darurat berakhir.

"Kondisi itu mengingat banyaknya kerusakan akibat banjir besar pada sepertiga wilayah Pakistan. Namun demikian, ini masih akan dibahas lebih lanjut dan diusulkan kepada Presiden," katanya.

Baca juga: KBRI Islamabad galang dana bagi korban banjir bandang di Pakistan

Dubes Adam dan Bambang mengatakan Indonesia turut belasungkawa dan simpati kepada masyarakat Pakistan.

Letnan Jenderal Akhtar mengatakan pihaknya saat ini masih terus menerima bantuan kemanusiaan dari negara-negara sahabat.

Akhtar menyampaikan, bantuan yang masih dibutuhkan adalah tenda, generator listrik dan air, matras, makanan tambahan balita, dan dukungan pelayanan kesehatan.

Menurut informasi dari Unit Manajemen Krisis (CMU) Kementerian Luar Negeri Pakistan, isu kesehatan menjadi salah satu perhatian dalam penanganan darurat. Pihak CMU mengharapkan Pemerintah Indonesia dapat membantu dalam pelayanan kesehatan.

“Kami berterima kasih atas bantuan dan solidaritas yang dilakukan masyarakat dan Pemerintah Indonesia dalam penanganan banjir,” ujar Letnan Jenderal Akhtar.

Baca juga: Lebih dari 1.500 orang tewas dan 12.000 cedera akibat banjir Pakistan

Setelah bertemu dengan NDMA Pakistan, Dubes dan Tim BNPB bertolak menuju Karachi untuk melihat kondisi wilayah terdampak pada hari ini, Minggu (25/9). Sebelumnya personel BNPB lainnya telah berada di Karachi untuk mengkoordinasikan datangnya bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia yang akan tiba pada Senin (26/9) nanti.