Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jambi menerapkan digitalisasi sektor pertanian yang menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam menjamin ketersediaan bahan pangan mulai dari tingkat petani.

Gubernur Jambi, Al Haris, di Jambi, Minggu mengatakan, saat ini pemerintah telah menjalin kerja sama dengan PT Binar Idhira Agni atau aplikasi Ciptani. Dengan kerja sama ini, pemerintah dapat memetakan komoditas pertanian hingga ke tingkat petani.

"Ciptani ini mendata dan memetakan semua komoditas terutama cabai saat ini, sehingga kita bisa memastikan secara real ketersediaan cadangan pangan," katanya.

Dengan adanya digitalisasi sektor pertanian ini, pemerintah dapat mengetahui kondisi cadangan pangan di beberapa daerah sekaligus. Sehingga dapat mengendalikan harga dan menjaga inflasi.

"Misal di Kabupaten Muarojambi, ada berapa banyak lahan yang semai, berapa lahan yang panen akan ketahuan," katanya menambahkan.

Gubernur menerangkan, sistem digitalisasi bukan saja akan berjalan pada sektor pertanian,namun juga berkaitan dengan ketahanan pangan. Digitalisasi ini akan membantu memetakan produksi pertanian milik petani di seluruh Provinsi Jambi.

Sistem inilah, kata dia, yang mempermudah pemerintah untuk mengatur pasokan pangan hingga ke pasar.

"Ini bagus sekali, saya kira masyarakat bisa tahu kapan panen," katanya.

CEO Ciptani, Reza Nugroho mengatakan, melalui kerjasama ini pihaknya siap menjadi mitra TPID untuk membantu mengendalikan suplai dan demand bahan pangan.

"Target kami saat ini karena sudah bekerjasama dengan pemprov dapat menjangkau seluruh petani di Jambi," katanya.

Selain menjalin MoU dengan Dinas Pertanian, aplikasi ini juga menjalin kerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan.

Baca juga: Digitalisasi pertanian untuk ketahanan pangan

Baca juga: BI: Digitalisasi pertanian efektif tekan kegagalan panen

Baca juga: Empat hal penting dalam pengembangan agrikultur lewat digital