Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat berkolaborasi dengan Lembaga Kebudayaan Betawi menggelar acara kebudayaan bertajuk "Hajatan Anak Yatim" diantaranya dengan kegiatan khitanan gratis pada Sabtu (24/9).

"Sebanyak 32 anak yatim dari delapan kecamatan kita khitan secara massal. Seharusnya bisa lebih, karena ini momentumnya sudah masuk sekolah, maka hanya ada 32 anak saja, selain khitanan massal kita juga memberikan santunan berupa bingkisan kepada 100 anak yatim lainnya ," kata Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko di Jakarta, Minggu.

Yani mengatakan kegiatan ini digelar untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Betawi kepada masyarakat.

Selain itu, kegiatan yang di gelar di wilayah Meruya Utara, Kembangan tersebut juga bertujuan untuk memberikan santunan dan dukungan psikis kepada anak yatim di wilayah Jakarta Barat.

Kegiatan tersebut, lanjut Yani, diramaikan oleh kesenian Lenong Betawi yang menghadirkan beberapa artis papan atas seperti, Opi Kumis, Haji Bolot, Azis Gagap, Madun Oseng, Mpo Tonah, Udin Nganga, Sabar Bokir, dan Burhan.

Tidak heran, lanjut Yani, kegiatan tersebut dihadiri ribuan masyarakat setempat.

"Disamping untuk menghibur masyarakat yang mana masyarakat hampir kurang lebih dua tahun dibatasi segala aktivitasnya akibat pandemi," ujar Yani.

Salah satu tokoh pemuda di Jakarta Barat, Umar Azis mengapresiasi kegiatan yang digelar Pemkot Jakbar.

Menurut dia, kegiatan ini merupakan inovasi baru yang dilakukan oleh Pemkot Jakbar.

"Konsep pada hajatan anak yatim ini menurut saya baru ya di DKI, masyarakat kita minta datang secara sukarela ke kondangan anak yatim piatu yang memang mereka ini terpilih dari delapan kecamatan yang betul-betul kurang mampu," kata dia.

Dia berharap kegiatan ini bisa terus berlangsung demi mempererat kebersamaan masyarakat dan meningkatkan eksistensi budaya Betawi.

Di saat yang sama, Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Becky Mardani mengatakan kegiatan ini bisa berlangsung berkat kolaborasi Pemkot Jakbar dengan elemen budayawan Betawi.

"Kuncinya adalah sinergi juga kolaborasi, nah ini yang harus terus kita bangun dan kita jaga di berbagai bidang, bukan hanya pada kegiatan sosial saja, tapi juga pada kegiatan-kegiatan lainnya," terang dia.
Baca juga: Elemwe kenalkan budaya Kota Jakarta di Indonesia Festival Frankfurt
Baca juga: PT MRT Jakarta temukan cagar budaya pada pembangunan MRT fase 2
Baca juga: Lapangan Golf Rawamangun dinilai dapat jadi destinasi wisata