Jakarta (ANTARA) - Pertemuan Sherpa Presidensi G20 Indonesia ke-3 siap digelar di Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27-29 September 2022 dengan fokus penyusunan Leader’s Declaration yang akan diadopsi para kepala negara dalam puncak KTT G20 di Bali pada November 2022.

Untuk memastikan kesiapan penyelenggaraan pertemuan, Sekretaris Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso selaku Ketua Sekretariat Gabungan jalur sherpa dan jalur keuangan Presidensi G20 Indonesia, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi selaku Co-sherpa G20 Indonesia, dan Kementerian Luar Negeri meninjau langsung beberapa lokasi pertemuan.

Kemenko Perekonomian dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Sabtu, melaporkan terkait aspek penanganan delegasi di bandar udara, peninjauan dilakukan untuk melihat kesiapan berbagai fasilitas dan sumber daya manusia di Bandar Udara Internasional Yogyakarta (YIA).

Kegiatan peninjauan YIA didampingi oleh pihak Angkasa Pura selaku pengelola bandar udara dan perwakilan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan di Yogyakarta, yang dimulai dari area check in, ruang tunggu penumpang umum, maupun lounge khusus yang akan digunakan para delegasi G20.

Baca juga: Delegasi TWG G20 nikmati seni budaya Bali di atas kapal phinisi

Peninjauan dilanjutkan ke Stasiun Kereta Bandara YIA untuk memastikan ketersediaan kereta bandara sebagai salah satu moda transportasi yang cukup nyaman dan cepat untuk mencapai pusat kota Yogyakarta.

Setelah melihat fasilitas di stasiun termasuk ruang tunggu khusus untuk delegasi dan memastikan jadwal, Sesmenko Susiwijono melanjutkan peninjauan dengan mengendarai kereta bandara dari YIA menuju Stasiun Tugu guna melihat kelayakan, kondisi kereta, dan ketersediaan bagasi.

Sebagai tindak lanjut, pihak kereta Bandara Yogyakarta akan mengalokasikan satu gerbong khusus bagi delegasi G20 untuk memberikan kenyamanan. Peninjauan di Stasiun Tugu, sebagai tujuan akhir Kereta Bandara YIA, dilakukan dengan Kepala Stasiun untuk melihat alur pergerakan delegasi menuju lokasi parkir mobil jemputan menuju lokasi pertemuan Sherpa.

Selanjutnya kegiatan peninjauan dilakukan dengan mengendarai mobil listrik Hyundai Ioniq 5 yang menjadi salah satu sarana transportasi ramah lingkungan pendukung pertemuan Sherpa ketiga.

Pada hari terakhir pertemuan Sherpa ketiga akan dilakukan kegiatan site visit yang bertujuan memperkenalkan warisan budaya di Indonesia sekaligus menunjukkan upaya pemberdayaan masyarakat pedesaan termasuk UMKM melalui Balai Ekonomi Desa (Balkondes).

Peninjauan dilakukan di wilayah Magelang meliputi Candi Borobudur, Balkondes Ngadiharjo, yang didukung oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Balkondes Karangrejo yang didukung PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

Selain ke Magelang, sehari sebelumnya dilakukan pula peninjauan di Candi Prambanan sebagai tempat berlangsungnya jamuan makan malam bagi para delegasi. Bersama PT Taman Wisata Candi, dibahas lokasi lapangan sekitar Candi Prambanan yang sesuai untuk dapat menampilkan kemegahan candi dengan diselingi pertunjukan budaya pada acara makan malam tersebut.

Rangkaian peninjauan ini dilakukan dengan kerja sama dari beberapa pihak, antara lain meliputi PT Hyundai Motor Indonesia yang mendukung dalam penyediaan mobil listrik, PLN sebagai pembina Balkondes Ngadiharjo dan mendukung dalam penyediaan charging station untuk mobil listrik, PGN selaku pembina Balkondes Karangharjo, dan PT Kapal Api Global

Baca juga: Kelor "Mutiara Hijau" dari NTT yang mendunia lewat Sherpa G20
Baca juga: Menengok dampak Sherpa G20 di Labuan Bajo bagi UMKM lokal