Menkes sampaikan minat Indonesia ikut uji klinis vaksin TB
24 September 2022 19:18 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (kanan) saat berdialog dengan President Global Health of BMGF Trevor Mundel di New York, Amerika Serikat. (ANTARA/HO-Kemenkes).
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia menyampaikan minat untuk ikut serta dalam uji klinis vaksin Tuberkulosis (TBC) kepada Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) dan Welcome Trust.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan upaya itu sejalan dengan transformasi layanan primer berbasis teknologi informasi dan teknologi kesehatan terkini.
“Berbagai agenda transformasi sistem kesehatan itu sedang dilakukan di Indonesia disertai target-target nyata yang telah dicanangkan,” katanya.
Budi mengatakan Yayasan filantropi Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) dan Welcome Trust telah menerima surat pengajuan tersebut dan mendukung penanganan TB di Indonesia.
Baca juga: Indonesia dukung inisiatif WHO kembangkan vaksin terbaru TB
Baca juga: Bio Farma Kerjasama Kembangkan Vaksin New-TB
Minat Indonesia juga dibahas pada bilateral meeting Menkes RI, Selasa (20/9), di sela-sela kunjungan kerja di New York, Amerika Serikat dalam rangkaian Global Fund Replenishment Conference.
President Global Health of BMGF, Trevor Mundel, mendukung penanganan TB di Indonesia dan telah menerima surat dari pemerintah Indonesia terkait rencana Indonesia ikut uji klinis pengembangan vaksin TB.
Sebagai gambaran, BMGF melakukan uji klinis vaksin TB di Afrika dan minat partisipasi yang Indonesia tunjukkan akan menjadi pertimbangan sendiri untuk cakupannya.
Uji klinis ini juga melibatkan European Medicine Agency (EMA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Rencananya, vaksin TB akan diproduksi pada 2027.
“Apabila akan dilakukan di Indonesia butuh sejumlah 26.000 orang sampel. Nantinya memerlukan dukungan pemerintah Indonesia terutama koordinasi dengan BPOM,” ujarnya.
Kementerian Kesehatan RI bersedia memfasilitasi kebutuhan itu melalui koordinasi dengan sejumlah pihak termasuk dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk pelaksanaan uji klinis di Indonesia.
Rangkaian lanjutan dari permintaan itu akan didiskusi dengan Deputy Director for TB Delivery di BMGF, Dr. Daniel Chin.*
Baca juga: Global Fund bantu Indonesia Rp20,89 triliun entaskan HIV hingga TBC
Baca juga: Menkes: Kejar pengendalian HIV/AIDS-TBC dan malaria hingga 2024
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan upaya itu sejalan dengan transformasi layanan primer berbasis teknologi informasi dan teknologi kesehatan terkini.
“Berbagai agenda transformasi sistem kesehatan itu sedang dilakukan di Indonesia disertai target-target nyata yang telah dicanangkan,” katanya.
Budi mengatakan Yayasan filantropi Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) dan Welcome Trust telah menerima surat pengajuan tersebut dan mendukung penanganan TB di Indonesia.
Baca juga: Indonesia dukung inisiatif WHO kembangkan vaksin terbaru TB
Baca juga: Bio Farma Kerjasama Kembangkan Vaksin New-TB
Minat Indonesia juga dibahas pada bilateral meeting Menkes RI, Selasa (20/9), di sela-sela kunjungan kerja di New York, Amerika Serikat dalam rangkaian Global Fund Replenishment Conference.
President Global Health of BMGF, Trevor Mundel, mendukung penanganan TB di Indonesia dan telah menerima surat dari pemerintah Indonesia terkait rencana Indonesia ikut uji klinis pengembangan vaksin TB.
Sebagai gambaran, BMGF melakukan uji klinis vaksin TB di Afrika dan minat partisipasi yang Indonesia tunjukkan akan menjadi pertimbangan sendiri untuk cakupannya.
Uji klinis ini juga melibatkan European Medicine Agency (EMA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Rencananya, vaksin TB akan diproduksi pada 2027.
“Apabila akan dilakukan di Indonesia butuh sejumlah 26.000 orang sampel. Nantinya memerlukan dukungan pemerintah Indonesia terutama koordinasi dengan BPOM,” ujarnya.
Kementerian Kesehatan RI bersedia memfasilitasi kebutuhan itu melalui koordinasi dengan sejumlah pihak termasuk dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk pelaksanaan uji klinis di Indonesia.
Rangkaian lanjutan dari permintaan itu akan didiskusi dengan Deputy Director for TB Delivery di BMGF, Dr. Daniel Chin.*
Baca juga: Global Fund bantu Indonesia Rp20,89 triliun entaskan HIV hingga TBC
Baca juga: Menkes: Kejar pengendalian HIV/AIDS-TBC dan malaria hingga 2024
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
Tags: