Menhan Prabowo ingin Persis jadi mitra strategis pemerintah
24 September 2022 14:42 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat memberikan sambut pada Muktamar XVI Persatuan Islam (Persis), di Kabupaten Bandung, Sabtu (24/9/2022). (ANTARA/Ajat Sudrajat)
Bandung (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto menginginkan organisasi masyarakat (ormas) Persatuan Islam (Persis) menjadi mitra strategis pemerintah dalam merawat demokrasi di negara ini.
"Oleh karena itu, Persis tidak hanya menjembatani aspirasi masyarakat, namun juga harus bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam merawat negara ini," kata Menhan Prabowo Subianto saat memberikan sambutan pada Muktamar XVI Persatuan Islam (Persis), di Kabupaten Bandung, Sabtu.
Menhan Prabowo juga mengajak kepada seluruh pengurus dan keluarga besar Persis untuk melanjutkan pola dakwah yang bijak dan damai sesuai dengan tuntunan Al Quran.
Selain itu, Persis sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia harus mempelajari sejarah karena hal tersebut akan mendatangkan banyak hikmah.
Baca juga: Kapolri kunjungi Kantor PP Persis perkuat silaturahmi
Baca juga: "Transformasi Gerakan Dakwah" jadi tema Muktamar XVI Persis di Bandung
"Jadi kita semua harus saling memahami dan menghormati karena siapa pun orangnya pasti ada kekurangan. Saya juga ada kekurangan," kata dia.
Pada acara tersebut Menhan Prabowo mengaku bingung saat dirinya ditunjuk langsung Presiden Joko Widodo untuk mewakilinya membuka muktamar Persis, Sabtu 24 September 2022.
"Waktu itu saya sedang berada di Jawa Tengah, lalu dapat perintah dari Istana sehingga saya langsung meluncur ke Soreang ini," kata Prabowo.
Pada mulanya, ia belum memahami alasan Presiden menunjuk dirinya karena seharusnya yang mewakili adalah Menko PMK Muhadjir Effendy atau Menag Yaqut Chalil Qaumas.
"Akan tetapi akhirnya saya akui naluri Pak Presiden memang hebat. Bisa jadi karena waktu Pilpres lalu dalam perolehan suara di Jawa Barat," kata dia.
Sementara itu, Ketua Panitia Muktamar Ke-XVI Persatuan Islam (Persis) KH Dr Haris Muslim, Lc mengapresiasi keakraban dan ukhuwah yang selama ini terjalin dengan baik, dari para peserta Muktamar.
"Kita rindu Muktamar, dua tahun tertunda karena pandemi, takdir-Nya kita bertemu disini hari ini, luar biasa," ujar Haris.
Menurut dia, selain bermusyawarah untuk menentukan keputusan krusial dan strategis, Muktamar tersebut juga menjadi momen indah dalam membangun silaturahim dari seluruh peserta dan peninjau, dan juga dari pimpinan wilayah (PW), pimpinan daerah (PD) hingga pimpinan cabang (PC).
Dia mengamanatkan seluruh peserta Muktamar, memanfaatkan momen luar biasa tersebut.
“Pertama, hati yang ikhlas mencari yang terbaik untuk jamiyyah. Kedua, ikhtiar menghasilkan keputusan terbaik untuk jamiyyah. Ketiga, pererat tali silaturahmi," kata Haris Muslim.*
Baca juga: Persis: UU Pesantren sudah akomodasi usulan ormas
Baca juga: Persis optimalkan dakwah digital
"Oleh karena itu, Persis tidak hanya menjembatani aspirasi masyarakat, namun juga harus bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam merawat negara ini," kata Menhan Prabowo Subianto saat memberikan sambutan pada Muktamar XVI Persatuan Islam (Persis), di Kabupaten Bandung, Sabtu.
Menhan Prabowo juga mengajak kepada seluruh pengurus dan keluarga besar Persis untuk melanjutkan pola dakwah yang bijak dan damai sesuai dengan tuntunan Al Quran.
Selain itu, Persis sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia harus mempelajari sejarah karena hal tersebut akan mendatangkan banyak hikmah.
Baca juga: Kapolri kunjungi Kantor PP Persis perkuat silaturahmi
Baca juga: "Transformasi Gerakan Dakwah" jadi tema Muktamar XVI Persis di Bandung
"Jadi kita semua harus saling memahami dan menghormati karena siapa pun orangnya pasti ada kekurangan. Saya juga ada kekurangan," kata dia.
Pada acara tersebut Menhan Prabowo mengaku bingung saat dirinya ditunjuk langsung Presiden Joko Widodo untuk mewakilinya membuka muktamar Persis, Sabtu 24 September 2022.
"Waktu itu saya sedang berada di Jawa Tengah, lalu dapat perintah dari Istana sehingga saya langsung meluncur ke Soreang ini," kata Prabowo.
Pada mulanya, ia belum memahami alasan Presiden menunjuk dirinya karena seharusnya yang mewakili adalah Menko PMK Muhadjir Effendy atau Menag Yaqut Chalil Qaumas.
"Akan tetapi akhirnya saya akui naluri Pak Presiden memang hebat. Bisa jadi karena waktu Pilpres lalu dalam perolehan suara di Jawa Barat," kata dia.
Sementara itu, Ketua Panitia Muktamar Ke-XVI Persatuan Islam (Persis) KH Dr Haris Muslim, Lc mengapresiasi keakraban dan ukhuwah yang selama ini terjalin dengan baik, dari para peserta Muktamar.
"Kita rindu Muktamar, dua tahun tertunda karena pandemi, takdir-Nya kita bertemu disini hari ini, luar biasa," ujar Haris.
Menurut dia, selain bermusyawarah untuk menentukan keputusan krusial dan strategis, Muktamar tersebut juga menjadi momen indah dalam membangun silaturahim dari seluruh peserta dan peninjau, dan juga dari pimpinan wilayah (PW), pimpinan daerah (PD) hingga pimpinan cabang (PC).
Dia mengamanatkan seluruh peserta Muktamar, memanfaatkan momen luar biasa tersebut.
“Pertama, hati yang ikhlas mencari yang terbaik untuk jamiyyah. Kedua, ikhtiar menghasilkan keputusan terbaik untuk jamiyyah. Ketiga, pererat tali silaturahmi," kata Haris Muslim.*
Baca juga: Persis: UU Pesantren sudah akomodasi usulan ormas
Baca juga: Persis optimalkan dakwah digital
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
Tags: