Pindahan Ibu Kota
Satgas siapkan pembangunan "multi-utility tunnel" di IKN Nusantara
24 September 2022 13:25 WIB
Tangkapan layar - Ketua Bidang Pelaksanaan Penataan Kawasan Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Didiet Arief Akhdiat dalam seminar daring di Jakarta, Sabtu (24/9/2022). ANTARA/Aji Cakti.
Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menyiapkan pembangunan multi-utility tunnel atau MUT dalam rangka menampung semua jaringan pipa air sampai dengan kabel listrik dan fiber optik di IKN.
Ketua Bidang Pelaksanaan Penataan Kawasan Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Didiet Arief Akhdiat mengatakan, nantinya di IKN tidak akan ada lagi jaringan kabel yang terpasang di atas permukaan tanah.
"Kita akan bangun yang namanya multi-utility tunnel atau MUT. Dengan MUT, jaringan dari mulai pipa air bersih, kabel fiber optik, dan kabel listrik semuanya terbangun dalam MUT ini," kata Didiet dalam seminar daring yang dipantau di Jakarta, Sabtu.
Satgas Pelaksanaan Pembangunan IKN sendiri sudah memiliki beberapa rencana desain terkait dengan fasilitas MUT tersebut.
Baca juga: Analis: Proyek IKN Nusantara memberikan keuntungan bagi BUMN Karya
Nantinya dalam MUT itu, ketika ada jaringan yang harus diperbaiki atau diganti maka teknisi perbaikan tinggal masuk ke dalam MUT untuk melakukan perbaikan.
Infrastruktur MUT ini juga akan dikendalikan dan diawasi oleh semacam ruang kendali (control room), sehingga bisa mendeteksi kerusakan dan kebocoran yang terjadi di MUT.
Sebelumnya, berdasarkan Lampiran II UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN mengenai Rencana Induk IKN menyatakan pembangunan dan pengembangan Kawasan Ibu Kota Negara atau IKN akan memadukan tiga konsep perkotaan yakni kota hutan, kota spons, dan kota cerdas.
Prinsip dasar pengembangan kawasan dalam IKN sendiri didasarkan pada delapan prinsip pembangunan IKN yang mengedepankan alam, teknologi, dan keberlanjutan lingkungan.
Baca juga: PUPR sebut IKN peluang implementasi hunian cerdas dalam skala besar
Perencanaan IKN dijalin dengan konsep berkelanjutan untuk menyeimbangkan ekologi alam, lingkungan terbangun dan sistem sosial secara harmonis.
Selain itu prinsip dasar pengembangan IKN juga menjaga kemungkinan buruknya dampak urbanisasi serta cuaca ekstrem yang dapat meningkatkan risiko terjadinya bencana, seperti banjir dan kekurangan air baku.
Ketua Bidang Pelaksanaan Penataan Kawasan Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Didiet Arief Akhdiat mengatakan, nantinya di IKN tidak akan ada lagi jaringan kabel yang terpasang di atas permukaan tanah.
"Kita akan bangun yang namanya multi-utility tunnel atau MUT. Dengan MUT, jaringan dari mulai pipa air bersih, kabel fiber optik, dan kabel listrik semuanya terbangun dalam MUT ini," kata Didiet dalam seminar daring yang dipantau di Jakarta, Sabtu.
Satgas Pelaksanaan Pembangunan IKN sendiri sudah memiliki beberapa rencana desain terkait dengan fasilitas MUT tersebut.
Baca juga: Analis: Proyek IKN Nusantara memberikan keuntungan bagi BUMN Karya
Nantinya dalam MUT itu, ketika ada jaringan yang harus diperbaiki atau diganti maka teknisi perbaikan tinggal masuk ke dalam MUT untuk melakukan perbaikan.
Infrastruktur MUT ini juga akan dikendalikan dan diawasi oleh semacam ruang kendali (control room), sehingga bisa mendeteksi kerusakan dan kebocoran yang terjadi di MUT.
Sebelumnya, berdasarkan Lampiran II UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN mengenai Rencana Induk IKN menyatakan pembangunan dan pengembangan Kawasan Ibu Kota Negara atau IKN akan memadukan tiga konsep perkotaan yakni kota hutan, kota spons, dan kota cerdas.
Prinsip dasar pengembangan kawasan dalam IKN sendiri didasarkan pada delapan prinsip pembangunan IKN yang mengedepankan alam, teknologi, dan keberlanjutan lingkungan.
Baca juga: PUPR sebut IKN peluang implementasi hunian cerdas dalam skala besar
Perencanaan IKN dijalin dengan konsep berkelanjutan untuk menyeimbangkan ekologi alam, lingkungan terbangun dan sistem sosial secara harmonis.
Selain itu prinsip dasar pengembangan IKN juga menjaga kemungkinan buruknya dampak urbanisasi serta cuaca ekstrem yang dapat meningkatkan risiko terjadinya bencana, seperti banjir dan kekurangan air baku.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: