Jakarta (ANTARA) - PT Elnusa Tbk memperkuat kapabilitas dan kapasitas teknologi dan sumber daya manusia guna menjawab tantangan dan kebutuhan industri dengan menawarkan jasa penunjang migas dan energi terintegrasi.

Peningkatan kapabilitas dan kapasitas anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) ini dilakukan dengan pengembangan produk dan jasa melalui tiga segmen usaha, yaitu jasa hulu migas, jasa distribusi dan logistik energi, serta jasa penunjang migas.

“Untuk memperkuat kapabilitas dan kapasitas dari segmen usaha, kami juga melakukan kolaborasi dengan menggandeng pihak eksternal, melalui berbagai aliansi strategis korporasi sebagai jawaban jangka waktu pendek bagi para klien utama,” ujar Marketing Strategic Manager Elnusa, Mohammad Fahran Irsadi dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan bahwa pada masing-masing segmen usaha, Elnusa memiliki kapabilitas dan kapasitas dan dapat bersaing dengan pemain lain di industri yang sama. Di segmen jasa hulu migas, ada empat kompetensi Elnusa dengan kapabilitas dan kapasitas mumpuni, yaitu Geoscience & Reservoir Services (GRS), well intervention services, drilling and workover services dan EPC dan Operation Maintenance Services.

"Seluruh layanan jasa yang ditawarkan pada bisnis hulu juga tergolong lengkap dari kegiatan eksplorasi hingga eksploitasi,” katanya saat berbicara di booth PHE pada 46th IPA Convention Exhibition di Jakarta, Kamis (22/9).

Pada segmen hilir dan pendukung migas, kapasitas dan kapabilitas Elnusa dilakukan melalui lima anak usaha, yaitu PT Sigma Cipta Utama (SCU), PT Patra Nusa Data (PND), PT Elnusa Trans Samudera (ETSA), PT Elnusa Petrofin (EPN) dan PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK).

Fahran menegaskan dalam menjalankan bisnis Elnusa tidak puas hanya menjalankan business as usual. Inovasi terus dilakukan guna menarik para mitra usaha yang menargetkan adanya optimasi pekerjaan.

Salah satunya seperti Elnusa yang sukses melakukan inovasi pemboran di laut dangkal melalui Hydraulic Workover Unit Drilling. Inovasi ini menambah kemampuan perusahaan untuk melakukan pengeboran di berbagai kondisi baik darat maupun perairan.

"Hydraulic Workover Unit Drilling sukses mendukung Pertamina Hulu Mahakam di blok Mahakam untuk bisa membuat cadangan migas di sana bisa diproduksikan," kata Farhan.

Pemboran menggunakan Rig HWU 340K (EHR12) di lima sumur perairan dangkal. Melalui unit ini Elnusa juga menawarkan jasa terintegrasi mulai dari pemboran, cementing, drilling fluid services dan jasa kapal tongkang.

"Ini pertama kalinya dilakukan di Indonesia dan bisa menghemat biaya sekitar 10 persen dengan zero lost time injury," ujar Farhan.

Inovasi lainnya adalah di jasa pengelolaan air dan lumpur dari kegiatan pemboran atau High Inhibitive Water Base Mud (HIWBM). Pengeboran HIWBM ini diimplementasikan di 38 sumur di tiga lapangan yakni di Tambun, Subang, dan Jatibarang, Jawa Barat. Keunggulan dari program ini adalah efisiensi biaya dan ramah lingkungan.

Inovasi survei seismik juga dilakukan Elnusa yang mampu menjawab tantangan pelaksanaan pencarian cadangan migas saat pandemi COVID-19 yakni Metode First Break Nodal Positioning.

"Inovasi ini sukses dalam mendukung survei Region 2 PHE di Blok OSES untuk mendapatkan data terbaik di Ambar offshore," ungkap Fahran.

Baca juga: Elnusa bidik pendapatan jasa hulu migas Rp3,15 triliun di 2022

Baca juga: Elnusa bidik laba bersih Rp200 miliar di 2022

Baca juga: Pertamina Hulu Energi resmi kuasai 51 persen saham Elnusa