Washington (ANTARA) - Indeks Dow Jones Industrial Average mencapai wilayah pasar bearish pada Jumat (23/9), jatuh 800 poin pada satu titik sebelum mengakhiri hari perdagangan turun hampir 500 poin.

Dow berakhir di bawah angka 30.000 dan pada satu titik jatuh ke level terendah baru untuk tahun ini. Ini setelah indeks mengalami kerugian 10 persen selama sebulan terakhir, dan tahun ini menukik sekitar 19 persen.

Kerugian mencerminkan ketakutan investor bahwa inflasi tidak memudar secepat yang mereka kira, yang telah mendorong Federal Reserve AS untuk melanjutkan jalur kenaikan suku bunga yang agresif.

Selain itu, investor semakin khawatir bahwa Fed akan bertindak terlalu keras dan menyebabkan tingkat pengangguran naik ke tingkat krisis.

"Pasar telah bertransisi dengan jelas dan cepat dari kekhawatiran inflasi menjadi kekhawatiran atas kampanye agresif Federal Reserve," kata Quincy Krosby dari LPL Financial, seperti dikutip CNBC.

"Anda melihat imbal hasil obligasi naik ke level yang belum pernah kita lihat selama bertahun-tahun - ini mengubah pola pikir tentang bagaimana Fed mencapai stabilitas harga tanpa sesuatu yang melanggar," kata Krosby.

Beberapa ekonom mengecam kenaikan suku bunga Fed ketiga berturut-turut sebesar 75 basis poin, yang terjadi pada Rabu (21/9) dan mengatakan kenaikan 50 basis poin akan lebih tepat, mengingat dampak kebijakan moneter yang tertinggal.

The Fed harus mencapai keseimbangan antara menekan inflasi dan menghindari meningkatkan pengangguran. Tetapi beberapa ekonom percaya Amerika Serikat akan melihat peningkatan pengangguran - meskipun sedikit - pada akhir tahun.

Inflasi telah menjadi masalah utama untuk sebagian besar tahun ini, yang disebabkan oleh pengeluaran boros pemerintah saat ini, serta keengganan Fed sejak awal, untuk mengakui masalah dan mengambil tindakan.

Tingkat inflasi Agustus naik 8,3 persen dari waktu yang sama tahun lalu - tertinggi dalam 40 tahun. Indeks Harga Konsumen (IHK) tetap di atas 8,0 persen sejak Maret.

The Fed mengumumkan pada Rabu (21/9) bahwa mereka akan menaikkan suku untuk ketiga kalinya berturut-turut 75 basis poin, dengan ketua Fed Jerome Powell mengungkapkan kekhawatiran bahwa inflasi tetap tinggi meskipun kenaikan suku bunga sedang berlangsung.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa inflasi dan ekonomi menjadi perhatian utama para pemilih, dan itu bisa menjadi masalah bagi Partai Demokrat Presiden AS Joe Biden, karena pemilihan paruh waktu akan segera tiba pada November.

Baca juga: Wall Street jatuh karena aksi jual berlanjut, Dow anjlok 486,27 poin

Baca juga: Wall Street jatuh, investor cerna pesan suku bunga Fed yang "hawkish"