London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Jumat waktu setempat (23/9/2022), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut.

Indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London jatuh 1,97 persen atau 140,92 poin menjadi menetap di 7.018,60 poin dan merosot 3,01 persen untuk minggu ini.

Indeks FTSE 100 tergelincir 1,08 persen atau 78,12 poin menjadi 7.159,52 poin pada Kamis (22/9/2022), setelah terkerek 0,63 persen atau 44,98 poin menjadi 7.237,64 poin pada Rabu (21/9/2022), dan menyusut 0,61 persen atau 44,02 poin menjadi 7.192,66 poin pada Selasa (20/9/2022).

Saham ​​​​Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan yang mengoperasikan jaringan toko ritel penjual pakaian olahraga dan rekreasi bermerek JD Sports Fashion PLC anjlok 6,65 persen, serta perusahaan induk perusahaan jasa keuangan, perbankan dan asuransi Inggris NatWest Group PLC tergelincir 6,05 persen.

Sementara itu, saham Experian PLC, sebuah perusahaan pelaporan kredit konsumen multinasional Amerika-Irlandia terangkat 1,94 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham grup perusahaan peralatan keselamatan global Inggris yang membuat produk untuk deteksi bahaya dan perlindungan jiwa Halma PLC meningkat 1,78 persen, serta perusahaan investasi manajemen lindung nilai multinasional Inggris Pershing Square Holdings Ltd menguat 1,64 persen.


Baca juga: Saham Inggris dibuka cenderung datar jelang rincian anggaran mini
Baca juga: Saham Inggris ditutup lebih rendah, indeks FTSE 100 jatuh 1,08 persen
Baca juga: Saham Inggris tergelincir jelang kenaikan suku bunga BoE yang besar