Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menlu Burundi Albert Shingiro telah melakukan penandatanganan Perjanjian Bebas Visa Diplomatik dan Dinas antara Indonesia dan Burundi.

Menlu Retno berharap perjanjian yang disepakati di sela-sela Sidang Majelis Umum ke-77 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Kamis (22/9), dapat lebih meningkatkan interaksi hubungan di antara pejabat kedua negara.

“Indonesia terus menaruh perhatian terhadap Afrika untuk memperluas peluang investasi dan perdagangan,” kata Retno kepada Menlu Shingiro, seperti disampaikan melalui keterangan tertulis Kemlu RI.

Menlu Shingiro berharap perjanjian tersebut dapat membuka jalan bagi perjanjian bilateral lainnya, khususnya perjanjian perlindungan penanaman modal dan perjanjian penghindaran pajak berganda, untuk mendorong peningkatan investasi kedua negara.

Baca juga: Beyonce bantu UNICEF kampanye air untuk anak Burundi

Secara khusus, dia juga mengundang investasi Indonesia di Burundi, khususnya di sektor pertambangan mineral.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua Menlu juga berdiskusi mengenai upaya peningkatan hubungan ekonomi kedua negara.

Secara khusus, Menlu Retno menyampaikan undangan bagi para pebisnis dan perusahaan Burundi untuk berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 yang akan diselenggarakan pada Oktober 2022.

Partisipasi pengusaha Burundi dalam TEI 2022 diharapkan dapat meningkatkan hubungan perdagangan dan ekonomi kedua negara yang sempat terkena dampak pandemi.

Baca juga: Burundi tetap gelar pilpres di tengah pandemi COVID-19
Baca juga: Beyonce bertekad bangun sumur untuk anak-anak Afrika Timur