Satgas laporkan pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 3.077 orang
23 September 2022 17:13 WIB
Tangkapan layar Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia, Jakarta, Kamis (22/9/2022). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)
Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan secara nasional pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 menjadi 6.239.098 setelah bertambah 3.077 orang hingga pukul 12.00 WIB.
Dalam data Satgas yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, disebutkan lima provinsi yang mengalami penambahan pasien sembuh terbanyak adalah DKI Jakarta, yakni 1.276 orang, Jawa Barat 944 orang, Jawa Timur 233 orang, Banten 188 orang, dan Jawa Tengah 116 orang.
Selain itu, kasus aktif juga terus mengalami tren penurunan. Tercatat pada hari ini kasus aktif turun 1.193 kasus, sehingga total secara nasional menjadi 22.310 kasus.
Baca juga: Satgas: Vaksin booster diwajibkan bagi pelaku perjalanan
Meski demikian, Indonesia harus tetap waspada karena kasus terkonfirmasi positif masih mengalami kenaikan. Pada Jumat, kasus positif seluruhnya mencapai 6.419.394 kasus, setelah mengalami penambahan 1.904 kasus.
Lima provinsi yang paling banyak melaporkan kenaikan kasus positif, yakni DKI Jakarta sebanyak 712 kasus, Jawa Barat 335 kasus, Jawa Timur 207 kasus, Banten 176 kasus, dan Jawa Tengah 96 kasus.
Naiknya kasus positif itu, berdampak pada naiknya kasus kematian di Indonesia. Sudah ada 157.986 jiwa meninggal akibat COVID-19. Jumlah itu didapat setelah bertambah 20 pasien pada hari ini.
Satgas juga melaporkan 3.916 orang telah dinyatakan sebagai suspek COVID-19. Sementara 59.576 spesimen sudah diperiksa di seluruh laboratorium yang ada.
Sebelumnya Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menyebut situasi pandemi COVID-19 di Indonesia stabil sejak Maret 2022.
"Di Indonesia kondisi COVID-19 sudah stabil sejak puncak terakhir di bulan Maret akibat varian omicron, sempat mengalami kenaikan di bulan Agustus, namun angkanya tidak signifikan," ujarnya pada Kamis (22/9).
Kasus aktif dan positive rate terus mengalami penurunan dengan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) nasional yang stabil di angka lima persen.
Baca juga: Pemerintah jadikan PPKM sebagai instrumen perlindungan saat kasus naik
Baca juga: Sebanyak 61.135.788 penduduk Indonesia sudah divaksinasi dosis penguat
Namun, Wiku menekankan bahwa kasus kematian masih perlu untuk segera ditekan semaksimal mungkin, karena saat ini masih mencatatkan lebih dari 100 kematian dalam sepekan.
"Angka tersebut terbilang cukup banyak, karena kematian tidak hanya sekedar angka, namun nyawa," tuturnya.
Oleh karena itu, Wiku meminta kesiapan Indonesia dalam mengakhiri pandemi dan memulai transisi ke endemi perlu didukung kuat dari kesadaran masyarakat, selain kesiapan pemerintah masing-masing daerah.
"Kesadaran masyarakat untuk melindungi dirinya dan orang lain dapat terefleksi dari cakupan vaksinasi COVID-19, khususnya dosis ketiga," katanya.
Dalam data Satgas yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, disebutkan lima provinsi yang mengalami penambahan pasien sembuh terbanyak adalah DKI Jakarta, yakni 1.276 orang, Jawa Barat 944 orang, Jawa Timur 233 orang, Banten 188 orang, dan Jawa Tengah 116 orang.
Selain itu, kasus aktif juga terus mengalami tren penurunan. Tercatat pada hari ini kasus aktif turun 1.193 kasus, sehingga total secara nasional menjadi 22.310 kasus.
Baca juga: Satgas: Vaksin booster diwajibkan bagi pelaku perjalanan
Meski demikian, Indonesia harus tetap waspada karena kasus terkonfirmasi positif masih mengalami kenaikan. Pada Jumat, kasus positif seluruhnya mencapai 6.419.394 kasus, setelah mengalami penambahan 1.904 kasus.
Lima provinsi yang paling banyak melaporkan kenaikan kasus positif, yakni DKI Jakarta sebanyak 712 kasus, Jawa Barat 335 kasus, Jawa Timur 207 kasus, Banten 176 kasus, dan Jawa Tengah 96 kasus.
Naiknya kasus positif itu, berdampak pada naiknya kasus kematian di Indonesia. Sudah ada 157.986 jiwa meninggal akibat COVID-19. Jumlah itu didapat setelah bertambah 20 pasien pada hari ini.
Satgas juga melaporkan 3.916 orang telah dinyatakan sebagai suspek COVID-19. Sementara 59.576 spesimen sudah diperiksa di seluruh laboratorium yang ada.
Sebelumnya Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menyebut situasi pandemi COVID-19 di Indonesia stabil sejak Maret 2022.
"Di Indonesia kondisi COVID-19 sudah stabil sejak puncak terakhir di bulan Maret akibat varian omicron, sempat mengalami kenaikan di bulan Agustus, namun angkanya tidak signifikan," ujarnya pada Kamis (22/9).
Kasus aktif dan positive rate terus mengalami penurunan dengan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) nasional yang stabil di angka lima persen.
Baca juga: Pemerintah jadikan PPKM sebagai instrumen perlindungan saat kasus naik
Baca juga: Sebanyak 61.135.788 penduduk Indonesia sudah divaksinasi dosis penguat
Namun, Wiku menekankan bahwa kasus kematian masih perlu untuk segera ditekan semaksimal mungkin, karena saat ini masih mencatatkan lebih dari 100 kematian dalam sepekan.
"Angka tersebut terbilang cukup banyak, karena kematian tidak hanya sekedar angka, namun nyawa," tuturnya.
Oleh karena itu, Wiku meminta kesiapan Indonesia dalam mengakhiri pandemi dan memulai transisi ke endemi perlu didukung kuat dari kesadaran masyarakat, selain kesiapan pemerintah masing-masing daerah.
"Kesadaran masyarakat untuk melindungi dirinya dan orang lain dapat terefleksi dari cakupan vaksinasi COVID-19, khususnya dosis ketiga," katanya.
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022
Tags: