Palembang (ANTARA) - Museum Batu Bara Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan kini menjadi destinasi wisata baru Kabupaten Muara Enim yang memberikan sensasi menikmati kawasan pertambangan bagi para pengunjung.

Corporate Secretary PTBA Apollonius Andwie di Muara Enim, Jumat, mengatakan, museum yang berwaktu tempuh 3-4 jam dari ibu kota Kabupaten Muara Enim ini sudah resmi dibuka untuk masyarakat umum sejak 18 Agustus 2022.

“Sejauh ini respon masyarakat sangat positif, sudah banyak kunjungan. Kami pun terus menggencarkan promosi dan sosialisasi,” kata Andwie.

Museum Batu Bara diharapkan dapat menjadi lanskap sekaligus objek wisata pendidikan bagi masyarakat Sumatera Selatan.

Terdapat banyak edukasi dan informasi di dalamnya, seperti jenis-jenis batu bara, ruang kereta bawah tanah, alat-alat tambang yang digunakan pada masa lalu, ruang theater audio visual, hingga sejarah pimpinan Bukit Asam dari masa ke masa.

Melalui museum ini, para pengunjung dapat mengetahui sejarah pertambangan batu bara dari era kolonial sampai saat ini.

Selain itu, kereta akan membawa pengunjung serasa di dalam tambang bawah tanah.

Di komplek seluas 4,5 Ha ini nantinya akan dibangun beberapa destinasi wisata yang ditujukan bukan hanya untuk masyarakat lokal sekitar Tanjung Enim.

Arena-arena yang berpotensi menarik turis dari luar Tanjung Enim tersebut antara lain Goa Coal Park, Kolam Wisata, Gedung Seni, Gedung Pusat Kuliner, Plaza Air Mancur, dan beberapa miniatur ciri khas daerah Sumsel seperti Miniatur Benteng Kuto Besak, Pagoda Pulo Kemaro, Masjid Agung Palembang, Monpera dan sebagainya.

Kawasan ini pun didesain untuk mampu menampung wisatawan sekitar 200-300 orang per hari.

Masyarakat umum dapat mengunjungi museum dengan membeli tiket seharga Rp20 ribu per orang.

Alat-alat berteknologi canggih seperti layar sentuh menyajikan beragam informasi mengenai pertambangan batu bara.

Selain itu, kereta akan membawa pengunjung serasa di dalam tambang bawah tanah. Terowongan yang dilalui kereta dilengkapi dengan diorama untuk menggambarkan suasana pertambangan batu bara.

Tak hanya museum, PTBA pun sebelumnya telah membangun berbagai infrastruktur untuk mewujudkan cita-cita Tanjung Enim Kota Wisata.

Di antaranya adalah Mini Zoo dan Jogging Track Tanjung Enim, hingga Taman Love. PTBA juga akan membangun Botanical Garden atau Taman Koleksi seluas 17 Ha untuk meningkatkan nilai tambah pada lahan bekas tambang.

“Hadirnya museum ini juga bentuk dukungan kami atas program Tanjung Enim Kota Wisata,” kata dia.

PTBA tidak ingin Tanjung Enim menjadi kota mati setelah cadangan tambang habis. Ke depan, Museum Batu Bara Bukit Asam diharapkan menjadi destinasi wisata andalan bagi Sumatera Selatan.

Baca juga: PTBA jajaki pasar Eropa kirim ratusan ton batu bara ke Italia

Baca juga: Bukit Asam transformasi jadi perusahaan energi