Lebak, Banten (ANTARA) - Warga Badui kembali digigit ular berbisa saat membuka ladang di Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dan langsung mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Leuwidamar.

"Korban gigitan ular berbisa diketahui bernama Arsunah (40), seorang Badui Luar warga Cempaka Desa Kanekes yang kemudian dievakuasi oleh RT setempat," kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat di Lebak, Jumat.


Ia menjelaskan korban Arsunah digigit ular berbisa jenis ular tanah pada Kamis (22/9) pukul 13.30 WIB saat membuka ladang di Kampung Damara, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak.
Beruntung, korban bisa diselamatkan nyawanya setelah dilarikan ke Puskesmas Leuwidamar untuk mendapatkan penanganan medis.


"Arsunah adalah pasien ke 21 warga Badui yang menjadi korban gigitan ular berbisa selama dua bulan terakhir," katanya.
Selama ini, kata dia, populasi ular ular tanah yang mematikan itu habitatnya di suhu dingin juga banyak bambu atau semak belukar.

Masyarakat Kabupaten Lebak, termasuk Badui kerap menjadi korban gigitan ular berbisa bila membuka ladang untuk bercocok tanam.

"Kami minta warga dapat menggunakan sepatu bot jika ke ladang untuk mencegah digigit ular berbisa," katanya.

Menurut dia, dari 21 pasien warga Badui yang menjadi korban gigitan ular berbisa tercatat satu orang dilaporkan meninggal dunia dan satu orang lainnya bagian kakinya membusuk akibat terlambat mendapatkan perawatan medis.

Selama ini, kata dia, berbahaya jika korban gigitan ular jika tidak cepat ditangani medis dan bisa mengakibatkan kematian.

"Kami minta seluruh puskesmas di Lebak terpenuhi obat anti bisa ular (ABU)untuk menyelamatkan korban gigitan ular berbisa," demikian Muhammad Arif Kirdiat.