Maarif Institute nilai Jokowi sosok tepat raih Global Citizen Award
23 September 2022 09:07 WIB
Menlu RI Retno Marsudi (kanan) mewakili Presiden Joko Widodo menerima langsung penghargaan "Global Citizen Award" dari lembaga Atlantic Council di New York, Amerika Serikat, Senin (19/9/2022). ANTARA/HO-Kemlu RI/aa. (Handout Kemlu RI)
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Maarif Institute Abdul Rohim Ghazali menilai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) merupakan sosok yang tepat untuk meraih penghargaan "Global Citizen Award" dari The Atlantic Council sehingga bangsa Indonesia patut merasa bangga dan mengapresiasinya.
"Kita patut bangga sekaligus mengapresiasi The Atlantic Council (lembaga pemikiran Amerika Serikat) yang telah memberikan award (penghargaan) ini kepada sosok yang tepat," kata Rohim, sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, penghargaan ini menjadi semacam pemacu (booster) bagi Presiden Jokowi untuk bekerja lebih keras dan cerdas dalam upaya menyukseskan misi Indonesia di G20, yakni menguatkan arsitektur kesehatan global yang tangguh, menumbuhkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, menguatkan energi terbarukan, serta meningkatkan pendidikan.
Selanjutnya, Rohim juga menilai penghargaan ini menunjukkan bahwa Presiden Jokowi memiliki peran besar dalam mengurangi dampak perang antara Rusia dan Ukraina, terutama pada sektor pangan, energi, dan keuangan.
Oleh karena itu, setelah menerima "Global Citizen Award", Maarif Institute berharap Presiden Jokowi dapat berperan lebih aktif mendorong kerja sama internasional yang memuliakan perdamaian dan kemakmuran bersama.
Berikutnya, tambah dia, di tengah polarisasi politik global, Presiden Jokowi diharapkan pula mampu mengokohkan kembali solidaritas kemanusiaan dunia internasional yang tercabik akibat perang antara Rusia dan Ukraina.
"Hanya dengan mengokohkan solidaritas kemanusiaan di tingkat global, perang bisa dihentikan dan bencana kemanusiaan yang lebih luas bisa dihindari," kata Rohim.
Sebelumnya, The Atlantic Council menyerahkan penghargaan "Global Citizen Award" kepada Presiden Jokowi melalui Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di New York, Amerika Serikat, Senin (19/9).
Penganugerahan "Global Citizen Award" merupakan acara tahunan yang diselenggarakan The Atlantic Council di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York. Penghargaan ini mereka berikan kepada pemimpin dunia dan individu yang dinilai berprestasi dengan membuat karya besar bagi kemanusiaan.
Terdapat tiga alasan utama Presiden Jokowi menerima penghargaan ini. Pertama, sebagai pengakuan atas prestasi kepemimpinan Indonesia dalam G20.
Kedua, pengakuan terhadap upaya Jokowi dalam membangun perdamaian internasional yang ditandai dengan kehadirannya di Kyiv, Ukraina, dan Moskwa, Rusia. Ketiga, pengakuan terhadap keberhasilan Jokowi dalam menjalin kerja sama pascapandemi COVID-19.
Baca juga: Presiden Jokowi terima penghargaan "Global Citizen Award"
Baca juga: Presiden Jokowi akan terima penghargaan 'Global Citizen Award'
Baca juga: Peneliti Maarif Institute: Empat kunci agar normal baru dapat berjalan
"Kita patut bangga sekaligus mengapresiasi The Atlantic Council (lembaga pemikiran Amerika Serikat) yang telah memberikan award (penghargaan) ini kepada sosok yang tepat," kata Rohim, sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, penghargaan ini menjadi semacam pemacu (booster) bagi Presiden Jokowi untuk bekerja lebih keras dan cerdas dalam upaya menyukseskan misi Indonesia di G20, yakni menguatkan arsitektur kesehatan global yang tangguh, menumbuhkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, menguatkan energi terbarukan, serta meningkatkan pendidikan.
Selanjutnya, Rohim juga menilai penghargaan ini menunjukkan bahwa Presiden Jokowi memiliki peran besar dalam mengurangi dampak perang antara Rusia dan Ukraina, terutama pada sektor pangan, energi, dan keuangan.
Oleh karena itu, setelah menerima "Global Citizen Award", Maarif Institute berharap Presiden Jokowi dapat berperan lebih aktif mendorong kerja sama internasional yang memuliakan perdamaian dan kemakmuran bersama.
Berikutnya, tambah dia, di tengah polarisasi politik global, Presiden Jokowi diharapkan pula mampu mengokohkan kembali solidaritas kemanusiaan dunia internasional yang tercabik akibat perang antara Rusia dan Ukraina.
"Hanya dengan mengokohkan solidaritas kemanusiaan di tingkat global, perang bisa dihentikan dan bencana kemanusiaan yang lebih luas bisa dihindari," kata Rohim.
Sebelumnya, The Atlantic Council menyerahkan penghargaan "Global Citizen Award" kepada Presiden Jokowi melalui Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di New York, Amerika Serikat, Senin (19/9).
Penganugerahan "Global Citizen Award" merupakan acara tahunan yang diselenggarakan The Atlantic Council di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York. Penghargaan ini mereka berikan kepada pemimpin dunia dan individu yang dinilai berprestasi dengan membuat karya besar bagi kemanusiaan.
Terdapat tiga alasan utama Presiden Jokowi menerima penghargaan ini. Pertama, sebagai pengakuan atas prestasi kepemimpinan Indonesia dalam G20.
Kedua, pengakuan terhadap upaya Jokowi dalam membangun perdamaian internasional yang ditandai dengan kehadirannya di Kyiv, Ukraina, dan Moskwa, Rusia. Ketiga, pengakuan terhadap keberhasilan Jokowi dalam menjalin kerja sama pascapandemi COVID-19.
Baca juga: Presiden Jokowi terima penghargaan "Global Citizen Award"
Baca juga: Presiden Jokowi akan terima penghargaan 'Global Citizen Award'
Baca juga: Peneliti Maarif Institute: Empat kunci agar normal baru dapat berjalan
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022
Tags: