Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir lebih tinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat (21/9/2022), menghentikan kerugian selama enam hari berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris bangkit 0,87 persen atau 51,86 poin menjadi menetap di 6.031,33 poin.
Indeks CAC 40 terpangkas 1,35 persen atau 82,12 poin menjadi 5.979,47 poin pada Selasa (20/9/2022), setelah merosot 0,26 persen atau 15,71 poin menjadi 6.061,59 poin pada Senin (19/9/2022), dan jatuh 1,31 persen atau 80,54 poin menjadi 6.077,30 poin pada Jumat (16/9/2022).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, sebanyak 28 saham berhasil membukukan keuntungan, sementara 12 saham lainnya menderita kerugian.
Thales SA, perusahaan yang mendesain dan membangun sistem kelistrikan kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Prancis melonjak 3,98 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan layanan transaksi dan pembayaran multinasional Prancis Worldline SA yang terangkat 3,70 persen, serta perusahaan yang mendesain, mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan sirkuit terpadu semikonduktor dan perangkat lainnya STMicroelectronics N.V. menguat 3,22 persen.
Sementara itu, Renault SA, perusahaan industri otomotif yang mendesain, memproduksi, memasarkan, dan memperbaiki mobil penumpang dan kendaraan komersial ringan menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya anjlok 3,37 persen.
Disusul oleh saham perusahaan operator supermarket, hypermarket, cash and carry store, dan situs web e-commerce multinasional Prancis Carrefour SA yang kehilangan 2,35 persen, serta perusahaan jasa keuangan dan bank investa
Baca juga: Saham Eropa merosot ke terendah 7 minggu, pasar khawatir bunga naik
Baca juga: Saham Eropa dibuka turun, terseret jatuhnya ekuitas teknologi
Saham Prancis setop rugi beruntun, indeks CAC 40 bangkit 0,87 persen
22 September 2022 05:59 WIB
Ilustrasi - Bursa Saham Paris, Prancis ANTARA/Reuters/aa.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022
Tags: