Menkes: Kejar pengendalian HIV/AIDS-TBC dan malaria hingga 2024
21 September 2022 20:51 WIB
Tangkapan layar Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam pertemuan Global Fund Replenishment Conference Ke-7 di New York, Amerika Serikat, yang diikuti dari YouTube di Jakarta, Rabu (21/9/2022). (ANTARA/Andi Firdaus).
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan upaya pencapaian target pengendalian penyakit HIV/AIDS, TBC dan malaria di Indonesia perlu terus dikejar hingga 2024.
"Kepemimpinan dan akuntabilitas pemerintah daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota adalah kunci keberhasilan Indonesia atasi HIV, TB dan Malaria dalam sistem kesehatan yang terdesentralisasi di Indonesia," kata Budi Gunadi Sadikin dalam pertemuan Global Fund Replenishment Conference Ke-7 di New York, Amerika Serikat, yang diikuti dari YouTube Kemenkes RI di Jakarta, Rabu.
Budi mengatakan pengendalian penyakit itu di Indonesia ditempuh dengan upaya menemukan 90 persen pasien untuk diobati hingga akhir 2024.
Baca juga: Menkes: Endemi perlu kesepakatan bersama pemimpin negara
Baca juga: Menkes: Surveilans terintegrasi modal negara hadapi krisis kesehatan
Data Kementerian Kesehatan RI melaporkan hingga 2022, baru 286 ribu dari 824 ribu kasus TBC yang terdeteksi, sisanya 537 ribu kasus masih dalam pencarian.
Demikian halnya pada HIV/AIDS. Tahun ini, dari target 97 ribu kasus terdeteksi, baru 13 ribu (13 persen) yang ditemukan.
Hingga akhir Juni 2022, kata Budi, sebanyak 473.005 orang dengan HIV ditemukan, dan 163.562 sedang berobat untuk pemulihan.
Sementara untuk kasus positif malaria dan annual parasite index (API) cenderung meningkat, terutama di wilayah Indonesia timur.
Dari 2020 ke 2021, kasus positif malaria di Indonesia naik sebanyak 50 ribu kasus.
Baca juga: Menkes: Imunisasi PCV untuk tekan Pneumonia sekaligus stunting
Baca juga: Menkes tata ulang posyandu wujudkan promotif dan preventif kesehatan
"Kepemimpinan dan akuntabilitas pemerintah daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota adalah kunci keberhasilan Indonesia atasi HIV, TB dan Malaria dalam sistem kesehatan yang terdesentralisasi di Indonesia," kata Budi Gunadi Sadikin dalam pertemuan Global Fund Replenishment Conference Ke-7 di New York, Amerika Serikat, yang diikuti dari YouTube Kemenkes RI di Jakarta, Rabu.
Budi mengatakan pengendalian penyakit itu di Indonesia ditempuh dengan upaya menemukan 90 persen pasien untuk diobati hingga akhir 2024.
Baca juga: Menkes: Endemi perlu kesepakatan bersama pemimpin negara
Baca juga: Menkes: Surveilans terintegrasi modal negara hadapi krisis kesehatan
Data Kementerian Kesehatan RI melaporkan hingga 2022, baru 286 ribu dari 824 ribu kasus TBC yang terdeteksi, sisanya 537 ribu kasus masih dalam pencarian.
Demikian halnya pada HIV/AIDS. Tahun ini, dari target 97 ribu kasus terdeteksi, baru 13 ribu (13 persen) yang ditemukan.
Hingga akhir Juni 2022, kata Budi, sebanyak 473.005 orang dengan HIV ditemukan, dan 163.562 sedang berobat untuk pemulihan.
Sementara untuk kasus positif malaria dan annual parasite index (API) cenderung meningkat, terutama di wilayah Indonesia timur.
Dari 2020 ke 2021, kasus positif malaria di Indonesia naik sebanyak 50 ribu kasus.
Baca juga: Menkes: Imunisasi PCV untuk tekan Pneumonia sekaligus stunting
Baca juga: Menkes tata ulang posyandu wujudkan promotif dan preventif kesehatan
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022
Tags: