Pemda Kepri dan Kemenhub sepakati pengembangan Bandara RHA Karimun
21 September 2022 18:31 WIB
Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Bupati Karimun Aunur Rafiq dan Plt. Dirjen Perhubungan Kemenhub Nur Isnin Istiartono menandatangani nota kesepakatan pembangunan dan pengembangan Bandara RHA Karimun di Jakarta, Rabu (21/9). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Kepri)
Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Bupati Karimun Aunur Rafiq, dan Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin Istiartono menandatangani nota kesepakatan pembangunan dan pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah (RHA) di Kabupaten Karimun.
"Penandatanganan nota kesepakatan ini merupakan salah satu tahapan akhir dari upaya kita menggesa pengembangan Bandara RHA Karimun," kata Gubernur Ansar dalam keterangan tertulis usai menandatangani nota kesepakatan di Gedung Karsa, Jakarta, Rabu.
Ansar menyebut Kabupaten Karimun merupakan satu dari tiga kawasan free trade zone (FTZ) atau kawasan perdagangan bebas di Kepri, selain Kota Batam dan Kabupaten Bintan.
Menurutnya, pembangunan dan pengembangan Bandara RHA bertujuan menambah sarana infrastruktur transportasi berupa bandara yang dapat dilandasi oleh pesawat berbadan lebar guna mengakomodir percepatan investasi dan pembangunan, sehingga dapat memicu pertumbuhan ekonomi di daerah sekaligus menunjang sektor pariwisata di Karimun.
"Saat ini dengan panjang landasan Bandara RHA yang hanya 1.430 meter baru cukup untuk mengakomodasi pendaratan pesawat perintis. Sementara untuk didarati pesawat berbadan besar minimal panjang landasan yang dibutuhkan adalah 2.000 meter. Adapun rencananya bandara ini akan diperpanjang hingga 2.000x30 meter," ungkapnya.
Ansar mengatakan pengembangan Bandara RHA selain sebagai pendukung pembangunan sektor lainnya dalam mewujudkan sasaran pembangunan nasional, juga akan menjadi pemicu investasi dari tiga wilayah FTZ di Kepri, yakni Batam, Bintan dan Karimun.
Mantan Anggota DPR RI itu menyebut saat ini investasi di FTZ Karimun sudah mencapai hampir Rp50 triliun, terutama investasi maritim seperti PT Saipem Indonesia Karimun dan PT Oiltanking Karimun.
"Pengembangan bandara ini akan menjadi generating factor investasi-investasi lain yang masuk ke Kepri dan Karimun khususnya," ujarnya.
Gubernur Ansar mengucapkan terima kasih kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang selalu memberi perhatian penuh pada bidang transportasi di Kepri baik laut, darat hingga udara.
Sementara itu, Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin Istiartono memastikan Menhub selalu berusaha meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antarpemerintah pusat dan daerah guna meningkatkan konektivitas bagi masyarakat sesuai target pembangunan nasional.
Kemenhub juga berkomitmen akan mendukung penuh percepatan dan pengembangan Bandara RHA di Karimun ke depan.
"Keberadaan bandara ini dapat memberikan efek ganda bagi perekonomian daerah, dengan tetap memberi pelayanan yang baik, terutama keselamatan penerbangan," ucap Nur.
Baca juga: Gubernur Kepri minta Menhub buka penerbangan Karimun-Pekanbaru
Baca juga: Menhub sepakat tingkatkan kapasitas bandara dan pelabuhan di Karimun
Baca juga: Kemenhub siapkan Rp100 miliar perpanjang landasan bandara di Karimun
"Penandatanganan nota kesepakatan ini merupakan salah satu tahapan akhir dari upaya kita menggesa pengembangan Bandara RHA Karimun," kata Gubernur Ansar dalam keterangan tertulis usai menandatangani nota kesepakatan di Gedung Karsa, Jakarta, Rabu.
Ansar menyebut Kabupaten Karimun merupakan satu dari tiga kawasan free trade zone (FTZ) atau kawasan perdagangan bebas di Kepri, selain Kota Batam dan Kabupaten Bintan.
Menurutnya, pembangunan dan pengembangan Bandara RHA bertujuan menambah sarana infrastruktur transportasi berupa bandara yang dapat dilandasi oleh pesawat berbadan lebar guna mengakomodir percepatan investasi dan pembangunan, sehingga dapat memicu pertumbuhan ekonomi di daerah sekaligus menunjang sektor pariwisata di Karimun.
"Saat ini dengan panjang landasan Bandara RHA yang hanya 1.430 meter baru cukup untuk mengakomodasi pendaratan pesawat perintis. Sementara untuk didarati pesawat berbadan besar minimal panjang landasan yang dibutuhkan adalah 2.000 meter. Adapun rencananya bandara ini akan diperpanjang hingga 2.000x30 meter," ungkapnya.
Ansar mengatakan pengembangan Bandara RHA selain sebagai pendukung pembangunan sektor lainnya dalam mewujudkan sasaran pembangunan nasional, juga akan menjadi pemicu investasi dari tiga wilayah FTZ di Kepri, yakni Batam, Bintan dan Karimun.
Mantan Anggota DPR RI itu menyebut saat ini investasi di FTZ Karimun sudah mencapai hampir Rp50 triliun, terutama investasi maritim seperti PT Saipem Indonesia Karimun dan PT Oiltanking Karimun.
"Pengembangan bandara ini akan menjadi generating factor investasi-investasi lain yang masuk ke Kepri dan Karimun khususnya," ujarnya.
Gubernur Ansar mengucapkan terima kasih kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang selalu memberi perhatian penuh pada bidang transportasi di Kepri baik laut, darat hingga udara.
Sementara itu, Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin Istiartono memastikan Menhub selalu berusaha meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antarpemerintah pusat dan daerah guna meningkatkan konektivitas bagi masyarakat sesuai target pembangunan nasional.
Kemenhub juga berkomitmen akan mendukung penuh percepatan dan pengembangan Bandara RHA di Karimun ke depan.
"Keberadaan bandara ini dapat memberikan efek ganda bagi perekonomian daerah, dengan tetap memberi pelayanan yang baik, terutama keselamatan penerbangan," ucap Nur.
Baca juga: Gubernur Kepri minta Menhub buka penerbangan Karimun-Pekanbaru
Baca juga: Menhub sepakat tingkatkan kapasitas bandara dan pelabuhan di Karimun
Baca juga: Kemenhub siapkan Rp100 miliar perpanjang landasan bandara di Karimun
Pewarta: Ogen
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: