Jakarta (ANTARA) - Perusahaan negara (BUMN) yang bergerak di bidang farmasi Bio Farma berkolaborasi dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) guna memperkuat kesiapsiagaan, respons untuk menghadapi pandemi dan endemi yang mungkin terjadi di masa mendatang di Indonesia dan ASEAN.
"Sejak terjadinya pandemi COVID-19, kita semua belajar bahwa kesiapan atas kapasitas produksi dan ketersediaan vaksin menjadi hal yang sangat penting untuk mengakhiri pandemi," tulis Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir melalui keterangan tertulisnya, Rabu.
Honesti mengatakan kolaborasi antara Bio Farma dan CEPI menjadi sangat penting bukan hanya untuk kepentingan dari sisi industri tetapi juga untuk kepentingan bangsa dan negara. CEPI merupakan kemitraan global inovatif antara organisasi publik, swasta, filantropi, dan masyarakat sipil, untuk mengembangkan vaksin sebagai persiapan menghadapi pandemi dan epidemi.
Baca juga: Bio Farma pasok 225.000 dosis Vaksin Meningitis pada September 2022
Dia melanjutkan, Bio Farma sebagai perpanjangan tangan Indonesia dalam bidang kesehatan siap mencoba mengimplementasikan program "100 days mission" dari CEPI.
Program ini dinilai akan sangat berguna untuk Indonesia dan kawasan Asia Tenggara dalam rangka penguatan ketahanan nasional di bidang kesehatan. Selain itu, penjajakan kerja sama lainnya untuk melihat ketertarikan Bio Farma untuk ikut berkolaborasi dalam pengembangan teknologi vaksin berbasis mRNA.
"Dengan kolaborasi antara Bio Farma dengan CEPI, Indonesia minimal sudah memiliki jembatan manakala terjadi pandemi dan kita belum dapat menemukan dan mengembangkan negara mana yang dapat paling cepat untuk menemukan vaksin," ujar Honesti.
Sementara itu, Executive Director Research and Development CEPI Melanie Saville mengapresiasi upaya Bio Farma yang selama 25 tahun konsisten mensuplai vaksin untuk kebutuhan dunia.
"Bio farma sebagai salah satu key partner bagi CEPI di dunia, di masa yang akan datang untuk menjadi mitra manufakturing bersama CEPI," kata dia.
Bio Farma sebagai induk holding BUMN Farmasi, memiliki tugas dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan vaksin untuk kebutuhan vaksinasi nasional.
Selain untuk memenuhi kebutuhan nasional, produk Bio Farma juga sudah mengekspor produknya ke lebih dari 150 negara, dimana 53 diantaranya adalah negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan 49 negara Afrika, dengan kapasitas 3.2 miliar dosis per tahun.
Baca juga: Bio Farma kolaborasi dengan CEPI kembangkan vaksin COVID-19
Baca juga: CEPI buka jaringan vaksin global untuk industri farmasi Indonesia
Baca juga: Unpad dan Bio Farma beri pelatihan empat peneliti dari negara OKI
Bio Farma berkolaborasi dengan CEPI bersiap hadapi endemi
21 September 2022 17:11 WIB
Ilustrasi - Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc/aa.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Tags: