"Pengoptimalan pertanian sorgum antara lain dengan pemberian bantuan untuk pengembangan budidaya tanaman sorgum," kata Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Wuryantoro Sugeng Hariyadi di Kabupaten Wonogiri, Rabu.
Ia menyebutkan bantuan yang diterima untuk penanaman sorgum di tiga desa di kecamatan setempat di areal lahan seluas 50 hektare.
"Dari 50 hektare ini sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa benih per hektare 10 kilogram sehingga ada 500 kilogram benih," ujarnya.
Baca juga: Jalan keluar dari jebakan pangan melalui komoditas sagu dan sorgum
Selain benih, petani sorgum juga mendapatkan bantuan pupuk NPK dengan jumlah per hektare sebanyak 1 kuintal dan totalnya 5 ton untuk mendukung tanaman sorgum.
Menurut dia, sorgum di wilayahnya sangat cocok ditanam dan berdasarkan pengalaman tahun lalu, produktivitas sorgum bisa mencapai 4-5 ton per hektare sehingga tidak heran jika sampai saat ini sorgum di wilayah Wuryantoro masih menjadi pilihan petani karena hasilnya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Selain itu, penanaman sorgum sekaligus mampu mengurangi lahan tidur di masyarakat karena mudah ditanam di mana saja.
"Dua tahun yang lalu bisa maksimal (hasilnya), bisa mencapai 150 Ha di Kecamatan Wuryantoro. Mungkin kalau diberdayakan, mungkin tahun yang akan datang bisa lebih dari 150 hektare," katanya.
Baca juga: Mentan apresiasi budi daya sorgum di Jombang
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng Supriyanto mengatakan bahwa bakal menambah luasn lahan untuk pengembangan tanaman sorgum sebagai pangan alternatif yang disiapkan mendukung ketahanan pangan nasional sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Setiap hektare produktivitas tanaman sorgum bisa mencapai 8-9 ton sehingga diperkirakan pada 120 hektare yang telah ditanami sorgum dapat menghasilkan sekitar 960-1.080 ton sorgum.