ADB: Ekonomi Asia di peringkat terbawah lingkungan digital pengusaha
21 September 2022 08:55 WIB
Ilustrasi - Seorang pekerja berjalan melewati markas Asian Development Bank (ADB) di Manila. ANTARA/REUTERS/Cheryl Ravelo/am.
Manila (ANTARA) - Empat perlima negara berkembang Asia berada di peringkat terbawah dalam peringkat global lingkungan digital dan sistem pendukung bagi pengusaha, menurut indeks baru yang dikembangkan oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) yang dirilis pada Rabu.
Menurut Indeks Global Sistem Kewirausahaan Digital, yang dirilis sebagai bagian dari pembaruan Asian Development Outlook 2022, Singapura memiliki lingkungan digital dan sistem pendukung terbaik di dunia untuk pengusaha.
Indeks tersebut mengukur kualitas lingkungan bagi wirausahawan digital dengan melihat tingkat digitalisasi di delapan bidang: budaya, institusi, kondisi pasar, infrastruktur, sumber daya manusia, pengetahuan, keuangan, dan jaringan.
Baca juga: ADB nilai teknologi adalah "game changer" di tengah pandemi
Amerika Serikat menempati urutan kedua, sementara Swedia menempati urutan ketiga diantara 113 ekonomi dalam daftar. Tetapi 17 dari 21 negara berkembang di Asia termasuk yang berada di peringkat terbawah, menggarisbawahi perlunya negara-negara ini untuk memelihara kewirausahaan digital.
"Kewirausahaan digital membantu perekonomian tetap bertahan selama pandemi COVID-19, dan dapat menjadi mesin utama pertumbuhan dan inovasi di dunia pascapandemi," kata Kepala Ekonom ADB Albert Park.
“Agar hal ini terjadi, perlu ada lingkungan yang mendukung yang dimungkinkan oleh kebijakan dan insentif yang kondusif,” tambahnya.
Baca juga: ADB beri bantuan teknis untuk transformasi teknologi
Menurut Indeks Global Sistem Kewirausahaan Digital, yang dirilis sebagai bagian dari pembaruan Asian Development Outlook 2022, Singapura memiliki lingkungan digital dan sistem pendukung terbaik di dunia untuk pengusaha.
Indeks tersebut mengukur kualitas lingkungan bagi wirausahawan digital dengan melihat tingkat digitalisasi di delapan bidang: budaya, institusi, kondisi pasar, infrastruktur, sumber daya manusia, pengetahuan, keuangan, dan jaringan.
Baca juga: ADB nilai teknologi adalah "game changer" di tengah pandemi
Amerika Serikat menempati urutan kedua, sementara Swedia menempati urutan ketiga diantara 113 ekonomi dalam daftar. Tetapi 17 dari 21 negara berkembang di Asia termasuk yang berada di peringkat terbawah, menggarisbawahi perlunya negara-negara ini untuk memelihara kewirausahaan digital.
"Kewirausahaan digital membantu perekonomian tetap bertahan selama pandemi COVID-19, dan dapat menjadi mesin utama pertumbuhan dan inovasi di dunia pascapandemi," kata Kepala Ekonom ADB Albert Park.
“Agar hal ini terjadi, perlu ada lingkungan yang mendukung yang dimungkinkan oleh kebijakan dan insentif yang kondusif,” tambahnya.
Baca juga: ADB beri bantuan teknis untuk transformasi teknologi
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: