Samarinda (ANTARA) - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Muhammad Syarif Bando memuji fasilitas, sarana dan prasarana yang dimiliki Perpustakaan Daerah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, sehingga dinilainya menjadi salah satu perpustakaan terbaik di Indonesia.

"Kami mengapresiasi kinerja daripada Pemerintah Kota Samarinda. Kalau kita melihat dari bangunan ini, hampir semua gedung perpustakaan yang pernah kami resmikan, ini menjadi salah satu yang terbaik," kata Muhammad Syarif Bando saat meresmikan gedung baru Perpustakaan Daerah Kota Samarinda di Jalan Kesuma Bangsa, Selasa, (20/9).

Syarif didampingi oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim Syafranuddin dan Kepala DPK Kota Samarinda Erham Yusuf bersama-sama melakukan pemotongan pita untuk meresmikan Perpusda tersebut.

Baca juga: Pemanfaatan IoT tingkatkan pengembangan ekosistem digital perpustakaan

Dalam sambutannya, Syarif mengharapkan kepedulian dari semua Pemerintah Daerah untuk memaksimalkan Perpusda sebagai tempat yang representatif dan memberikan kesan nyaman kepada semua pengunjungnya.

"Perpustakaan harus terlihat mewah,Karena ini membuktikan perpustakaan bukan miliki mahasiswa atau peneliti saja. Tetapi perpustakaan juga harus memberikan rasa yang nyaman kepada masyarakat,"jelas Syarif.

Syarif menyatakan, pemerintah pusat akan membantu pemerintah daerah dalam mempersiapkan infrastruktur yang mencerdaskan anak bangsa ini. Terutama mengantarkan masyarakat Kota Samarinda, khususnya masyarakat Kaltim, untuk menjadi tuan rumah yang berkualitas ketika Ibu Kota Negara (IKN) sudah berfungsi dengan baik.

" Perpustakaan harus dipersiapkan menjadi pintu gerbang dunia. Dan, kami sebagai bagian dari pemerintah pusat dalam upaya mengimplementasikan membuat program yang kira-kira bisa mengkontribusi percepatan daripada peningkatan kualitas sumber daya manusia,"tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun menerangkan, saat ini perpustakaan bukan lagi sebagai tempat koleksi buku. Tetapi menjadi sarana berbagi informasi, tempat berkomunikasi, serta wadah interaksi masyarakat dan penggiat literasi.

"Awal mula istilah critical thinking (pemikiran kritik) diawali dari proses pengambilan keputusan yang berasal dari ketepatan pendapatan informasi. Sehingga perpustakaan menjadi penting dalam menjalankan tata kelola pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Andi Harun.

Andi menambahkan, Pemerintah Kota Samarinda memastikan akan terus mengembangkan dan memajukan perpustakaan di daerah, sehingga tingkat kunjungan masyarakat ke Perpustakaan juga terus mengalami peningkatan.

"Sesuai dengan salah satu visi-misi Wali Kota- Wakil Walikota yakni mewujudkan warga kota yang religius, unggul dan berbudaya. Kita akan mengadopsi program perpustakaan nasional, yaitu transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial," jelas Andi Harun.

Baca juga: Perpusnas lakukan transformasi dengan lahirkan 3 juta pembuat konten
Baca juga: Naskah kuno bantu masyarakat pahami rekam jejak bangsa