Kapasitas galangan kapal meningkat, Kemenperin siap pasok SDM andal
20 September 2022 17:40 WIB
Peserta program pelatihan untuk peningkatan kapabilitas industri perkapalan Indonesia. (ANTARA/ HO Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Kementerian Perindustrian siap memasok sumber daya manusia (SDM) andal guna mendukung industri galangan kapal yang kapasitas produksinya kian meningkat.
“Kementerian Perindustrian terus mendukung upaya penyediaan SDM yang terampil dan kompeten guna mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing industri perkapalan nasional,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan lewat keterangannya di Bali, Selasa.
Diketahui, industri perkapalan merupakan salah satu sektor yang mendapatkan prioritas pengembangan agar bisa lebih produktif, inovatif dan berdaya saing global. Kinerja industri perkapalan nasional terus mengalami beberapa kemajuan, di antaranya peningkatan jumlah galangan dan kapasitas produksi.
Saat ini, terdapat 250 perusahaan galangan kapal dengan kapasitas produksi sebesar 1 juta tonase bobot mati (dead weight tonnage/DWT) per tahun untuk bangunan baru, dan hingga 12 juta DWT per tahun untuk reparasi kapal.
Galangan kapal di Indonesia memiliki pengalaman dalam membangun berbagai jenis kapal, mulai dari kapal penumpang, kapal kargo, hingga kapal tujuan khusus dengan fasilitas graving dock terbesar (150.000 DWT).
Langkah tersebut sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional Tahun 2020-2024, terutama terkait penguatan SDM industri perkapalan dan komponen kapal. Kerja sama penguatan SDM dilakukan melalui kerja sama dengan sejumlah negara mitra, seperti Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan.
Salah satu upaya konkret telah dilakukan oleh BPSDMI Kemenperin bersama Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin dengan menggandeng Japan International Cooperation Agency (JICA).
Selain itu, bersama Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) untuk melakukan kerja sama peningkatan kapabilitas dan kompetensi industri perkapalan Indonesia melalui program “The Indonesian Shipbuilding Industry Modernization Project”.
“Tujuan utama dari program ini adalah memperkenalkan prosedur pembuatan kapal yang efisien dan metode manajemen produksi di galangan kapal Indonesia melalui sistem pengembangan SDM industri. Target peserta proyek ini adalah meningkatnya pengalaman galangan kapal nasional dalam proyek pembangunan kapal baru,” ujar Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Ditjen ILMATE, R. Hendro Martono.
Dalam pelatihan ini, BPSDMI Kemenperin berperan dalam memfasilitasi pelatihan dan sekaligus melaksanakan pelatihan dengan menggunakan aplikasi berbasis web SIDIA atau Sistem Informasi Diklat SDM Industri.
“SIDIA merupakan sistem yang dibangun oleh Pusdiklat SDM Industri BPSDMI Kemenperin sebagai salah satu langkah menyambut era transformasi digital ke depannya,” jelas Kepala Pusdiklat SDM Industri BPSDMI Kemenperin Tirta Wisnu Permana.
Pelaksanaan program itu dimulai tahun 2022 dan akan selesai pada 2024, yang meliputi lima tahapan program pelatihan di Jakarta dan Surabaya, serta satu program pelatihan di Jepang. Selain itu, terdapat program tindak lanjut untuk mengukur pencapaian program ini.
Hingga kini, sudah ada 16 perusahaan yang terdaftar menjadi peserta dalam program pelatihan ini.
"Kami menganggap bahwa industri perkapalan ini adalah industri yang esensial bagi kesejahteraan Indonesia sebagai negara maritim," ujar Project Formulation Advisor JICA Kuboshima Naoya yang turut hadir dalam pembukaan program pelatihan tersebut.
Baca juga: Kemenperin gandeng JICA dan Iperindo gelar pelatihan pembuatan kapal
Baca juga: Industri galangan kapal hadapi tantangan berat selama pandemi COVID-19
Baca juga: Iperindo harap pemerintah dukung industri galangan kapal
“Kementerian Perindustrian terus mendukung upaya penyediaan SDM yang terampil dan kompeten guna mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing industri perkapalan nasional,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan lewat keterangannya di Bali, Selasa.
Diketahui, industri perkapalan merupakan salah satu sektor yang mendapatkan prioritas pengembangan agar bisa lebih produktif, inovatif dan berdaya saing global. Kinerja industri perkapalan nasional terus mengalami beberapa kemajuan, di antaranya peningkatan jumlah galangan dan kapasitas produksi.
Saat ini, terdapat 250 perusahaan galangan kapal dengan kapasitas produksi sebesar 1 juta tonase bobot mati (dead weight tonnage/DWT) per tahun untuk bangunan baru, dan hingga 12 juta DWT per tahun untuk reparasi kapal.
Galangan kapal di Indonesia memiliki pengalaman dalam membangun berbagai jenis kapal, mulai dari kapal penumpang, kapal kargo, hingga kapal tujuan khusus dengan fasilitas graving dock terbesar (150.000 DWT).
Langkah tersebut sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional Tahun 2020-2024, terutama terkait penguatan SDM industri perkapalan dan komponen kapal. Kerja sama penguatan SDM dilakukan melalui kerja sama dengan sejumlah negara mitra, seperti Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan.
Salah satu upaya konkret telah dilakukan oleh BPSDMI Kemenperin bersama Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin dengan menggandeng Japan International Cooperation Agency (JICA).
Selain itu, bersama Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) untuk melakukan kerja sama peningkatan kapabilitas dan kompetensi industri perkapalan Indonesia melalui program “The Indonesian Shipbuilding Industry Modernization Project”.
“Tujuan utama dari program ini adalah memperkenalkan prosedur pembuatan kapal yang efisien dan metode manajemen produksi di galangan kapal Indonesia melalui sistem pengembangan SDM industri. Target peserta proyek ini adalah meningkatnya pengalaman galangan kapal nasional dalam proyek pembangunan kapal baru,” ujar Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Ditjen ILMATE, R. Hendro Martono.
Dalam pelatihan ini, BPSDMI Kemenperin berperan dalam memfasilitasi pelatihan dan sekaligus melaksanakan pelatihan dengan menggunakan aplikasi berbasis web SIDIA atau Sistem Informasi Diklat SDM Industri.
“SIDIA merupakan sistem yang dibangun oleh Pusdiklat SDM Industri BPSDMI Kemenperin sebagai salah satu langkah menyambut era transformasi digital ke depannya,” jelas Kepala Pusdiklat SDM Industri BPSDMI Kemenperin Tirta Wisnu Permana.
Pelaksanaan program itu dimulai tahun 2022 dan akan selesai pada 2024, yang meliputi lima tahapan program pelatihan di Jakarta dan Surabaya, serta satu program pelatihan di Jepang. Selain itu, terdapat program tindak lanjut untuk mengukur pencapaian program ini.
Hingga kini, sudah ada 16 perusahaan yang terdaftar menjadi peserta dalam program pelatihan ini.
"Kami menganggap bahwa industri perkapalan ini adalah industri yang esensial bagi kesejahteraan Indonesia sebagai negara maritim," ujar Project Formulation Advisor JICA Kuboshima Naoya yang turut hadir dalam pembukaan program pelatihan tersebut.
Baca juga: Kemenperin gandeng JICA dan Iperindo gelar pelatihan pembuatan kapal
Baca juga: Industri galangan kapal hadapi tantangan berat selama pandemi COVID-19
Baca juga: Iperindo harap pemerintah dukung industri galangan kapal
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: