Makassar (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Selatan mencatat sejumlah kabupaten/kota memperingati World Clean up Day atau aksi bersih dunia dengan berbagai kegiatan dalam sektor persampahan.

Kepala DLH Sulsel Andi Hasbi Nur mengatakan sejumlah kabupaten/kota telah menggelar berbagai kegiatan dalam memperingati WCD, seperti aksi pungut sampah, pilah sampah, sosialisasi persampahan hingga dialog soal persampahan.

"Ada beberapa kabupaten/kota yang menyampaikan ke kami bahwa menggelar WCD, seperti Tana Toraja, Bantaeng, Selayar, Makassar, Enrekang dan Selayar," ujarnya di Makassar, Selasa.

Giat WCD ini digelar sebagai wujud dari imbauan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang ditujukan langsung ke kabupaten/kota. Maka, atas dasar tersebut, DLH Sulsel kemudian menindaklanjuti imbauan tersebut ke 24 kabupaten/kota se-Sulsel.

Baca juga: Warga Cilangkap gelar jalan santai sambut Hari Bersih-bersih Sedunia
Baca juga: Komunitas di Ambon aksi bersih sampah peringati hari bersih lingkungan

WCD telah menjadi agenda rutin sejak tahun 2018 yang dinilai sangat mendorong peningkatan kepedulian dan perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. Kali ini, WCD 2022 bertema "Kami 13 juta menuju Indonesia Bersih dan Bebas Sampah".

Tahun 2021, KLHK mencatat WCD berhasil melibatkan 1.292.853 relawan dengan total sampah yang terkumpul sebanyak 5.375.805 kilogram. Kegiatan WCD tahun ini digelar mulai 10-25 September 2022 berupa aksi "Clean up dan pilah sampah masing-masing".

"Beberapa kabupaten/kota telah melaksanakan kegiatan WCD dengan beragam kegiatan. Bagi kabupaten yang belum laksanakan, kita masih punya waktu untuk sama-sama peduli lingkungan dengan bijak mengelola sampah," kata Nur Hasbi.

Baca juga: Lantamal III Jakarta pimpin bersih-bersih laut di Pulau Untung Jawa
Baca juga: Bandara Lombok bersih-bersih peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Sementara Kepala DLH Kota Makassar Aryati Puspa Abady sangat mendukung WCD sebagai kegiatan yang bertujuan meminimalisir sampah. Ini diharapkan tidak hanya karena adanya momentum, tetapi giat ini harus terus didorong di masyarakat sehingga menciptakan kebiasaan.

"Harapannya, kegiatan-kegiatan yang kita lakukan itu jangan hanya sebagai seremoni, yakni hanya menggugurkan kewajiban untuk memungut sampah hari ini, tapi besok-besok ada lagi sampahnya," kata dia.

Maka dari itu, paling penting bagi Puspa ialah mengedukasi masyarakat agar tercipta kesadaran dalam mengelola hingga mengolah sampahnya.

"Kalau kita edukasi kesadaran masyarakat, sosialisasikan soal sampah, maka dengan sendirinya sampah akan berkurang tanpa kita harus pungut, kan sekarang ini modelnya jadi tukang pungut sampah," ujarnya usai menghadiri WCD di Makassar bersama pegiat sampah dari Sulsel.

Ia berharap, giat WCD tidak sebatas memungut sampah, namun menyentuh masyarakat melalui edukasi sehingga mereka sadar terhadap sampah yang dihasilkan sendiri.

Baca juga: Hari Bumi, BEM UI selenggarakan bersih-bersih Situ Rawa Besar
Baca juga: Wako Pontianak ajak warga jaga kebersihan Sungai Kapuas
Baca juga: Danone-AQUA bersama mitra ikuti Bali's Biggest Clean Up 2022

Puntung rokok yang telah dipungut dan dikumpulkan di are Fort Roterdam Makassar dalam rangka memperingati World Clean up Day 2022, Sabtu (17/09/2022). ANTARA/Nur Suhra Wardyah