Thailand dukung Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023
20 September 2022 16:13 WIB
Menlu RI Retno Marsudi (kiri) melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Thailand Don Pramudwinai (kanan) di sela-sela High Level Week Sidang Majelis Umum ke-77 PBB di New York, Amerika Serikat, Senin (19/9/2022). ANTARA/HO-Kemlu RI/aa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai menyampaikan kepada Menlu Indonesia Retno Marsudi dukungan negaranya bagi Keketuaan Indonesia di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada 2023.
Pernyataan itu disampaikan Pramudwinai ketika kedua menlu bertemu di sela-sela High Level Week Sidang Majelis Umum ke-77 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Senin (19/9).
“Keketuaan ini dijalankan dalam kondisi dunia dan kawasan yang tidak mudah. Dukungan dari semua negara anggota ASEAN akan sangat membantu Indonesia dalam menjalankan keketuaannya,” tutur Retno, seperti disampaikan melalui keterangan tertulis Kemlu RI, Selasa.
Retno mengatakan bahwa ASEAN menghadapi tantangan eksternal dan internal. Tantangan eksternal sangat terkait dengan situasi dunia yang sangat dinamis saat ini, sementara tantangan internal antara lain krisis politik di Myanmar yang berkepanjangan.
Kedua menlu juga bertukar pikiran mengenai cara terbaik yang perlu dilakukan ASEAN agar perhimpunan itu dapat terus menjadi lokomotif stabilitas dan kemakmuran kawasan.
Selain itu, keduanya juga sepakat untuk melanjutkan diskusi mengenai isu Myanmar pada Oktober mendatang di Bangkok.
Baca juga: Menlu Malaysia desak Sekretariat ASEAN segera laporkan tentang Myanmar
Baca juga: Menlu RI: Persatuan ASEAN penting untuk menjaga relevansi
Pernyataan itu disampaikan Pramudwinai ketika kedua menlu bertemu di sela-sela High Level Week Sidang Majelis Umum ke-77 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Senin (19/9).
“Keketuaan ini dijalankan dalam kondisi dunia dan kawasan yang tidak mudah. Dukungan dari semua negara anggota ASEAN akan sangat membantu Indonesia dalam menjalankan keketuaannya,” tutur Retno, seperti disampaikan melalui keterangan tertulis Kemlu RI, Selasa.
Retno mengatakan bahwa ASEAN menghadapi tantangan eksternal dan internal. Tantangan eksternal sangat terkait dengan situasi dunia yang sangat dinamis saat ini, sementara tantangan internal antara lain krisis politik di Myanmar yang berkepanjangan.
Kedua menlu juga bertukar pikiran mengenai cara terbaik yang perlu dilakukan ASEAN agar perhimpunan itu dapat terus menjadi lokomotif stabilitas dan kemakmuran kawasan.
Selain itu, keduanya juga sepakat untuk melanjutkan diskusi mengenai isu Myanmar pada Oktober mendatang di Bangkok.
Baca juga: Menlu Malaysia desak Sekretariat ASEAN segera laporkan tentang Myanmar
Baca juga: Menlu RI: Persatuan ASEAN penting untuk menjaga relevansi
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: