Kudus (ANTARA) - Sebanyak 18 panti asuhan dan juga pondok pesantren (ponpes) di Provinsi Jawa Tengah, mendapatkan bantuan peningkatkan kualitas sarana dan prasarana (sarpras) penunjang dari perusahaan swasta melalui Program Djarum Sumbangsih Sosial sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR)

"Program bantuan tersebut, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan sosial anak asuh panti asuhan dengan cara memenuhi kebutuhan utama mereka," kata Vice Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation Achmad Budiharto melalui keterangan yang diterima di Kudus, Jateng, Senin.

Di antaranya, kata dia, baik dari pemeliharaan tempat tinggal yang layak dan juga memperhatikan faktor kesehatan serta pembentukan karakter agar anak asuh dapat tumbuh sehat dan menjadi pribadi yang lebih baik di masa mendatang.

Menurut dia hal itu menjadi tanggung jawab semua pihak untuk memastikan anak asuh dapat hidup dengan kualitas yang baik. Karena itu, program sumbangsih sosial yang merupakan salah satu program dari Bakti Sosial Djarum Foundation aktif membantu berbagai lembaga kesejahteraan sosial yang tersebar di berbagai wilayah di Jateng.

Kegiatan peningkatan kualitas panti asuhan tersebut, tercatat berlangsung sejak tahun 2014 dengan sasaran 18 panti asuhan dengan yang menjadi rumah bagi 900-an anak asuh. Di antaranya di Kabupaten Kudus terdapat 12 panti asuhan, Kabupaten Rembang dua panti asuhan, Kabupaten Pati dua panti asuhan dan Solo Raya terdapat dua panti asuhan.

Program peningkatan kualitas panti asuhan yang terbaru, yakni di Pondok Pesantren Yatim Hajjah Pattisah dan Panti Asuhan Anak Seribu Pulau di wilayah Solo Raya.

Anggaran yang digelontorkan sebesar Rp250 juta untuk perbaikan tahap kedua setelah sebelumnya kegiatan perbaikan sarana dan prasarana juga dilaksanakan pada tahun 2016 lalu dengan total biaya Rp2,5 miliar.

Renovasi yang dilakukan, meliputi perbaikan tempat tinggal yang layak seperti ruang tidur, dapur, ruang makan, kamar mandi, ruang bermain, pengadaan kasur, lemari, alat masak, penerangan, perbaikan drainase hingga menciptakan sirkulasi udara yang sehat agar tumbuh kembang para anak asuh semakin terjamin kualitasnya.

Tak hanya merenovasi tempat tinggal, bantuan juga diberikan untuk berbagai pembekalan baik dari sisi "hard skill" seperti pelatihan 5 R (ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin) maupun pembekalan "soft skill" di antaranya kemah persahabatan bersama anak-anak asuh dari 18 panti asuhan binaan Djarum Foundation hingga kesempatan mendapatkan beasiswa ke sekolah binaan.

Pembekalan tersebut untuk menumbuhkan karakter yang kuat sehingga mampu mengejar cita-cita yang didambakan. Tujuan lainnya, yakni untuk menunjang pengembangan kepribadian anak asuh dan mendorong mereka menjadi generasi mandiri yang mampu meraih kesuksesan di masa mendatang.

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Yatim Hajjah Pattisah Hasyim mengatakan bantuan renovasi yang diterima membuat anak asuh semakin nyaman belajar karena banyak juga pembaruan dari sisi fasilitas belajar.

"Ini wujud CSR yang sangat bermanfaat buat kami. Terima kasih telah peduli terhadap kelangsungan generasi masa depan bangsa," ujarnya.

Sementara itu penanggung jawab Panti Asuhan Anak Seribu Pulau Umbu Herman juga menyampaikan apresiasinya atas bantuan tersebut sehingga sangat bermanfaat untuk anak asuh.

Saat ini, kata dia, Panti Asuhan Anak Seribu Pulau menjadi rumah bagi 21 anak dengan bentang usia 8-21 tahun yang datang dari Solo, Riau, Nias hingga Papua.

"Adanya bantuan ini membuat anak-anak lebih sehat dan bahagia. Semoga semakin banyak pihak mengikuti apa yang telah dilakukan perusahaan tersebut," demikian Umbu Herman.

Baca juga: PGSI Jateng ajak anak panti asuhan muslim dan Nasrani makan bersama

Baca juga: Program Djarum Foundation di bidang pendidikan didukung Kemendikbud

Baca juga: Animo tinggi, audisi bulu tangkis kembali digelar di Solo Raya

Baca juga: Bantuan APD Rp1,5 miliar untuk tim medis diterima Bupati Kudus