Pamekasan (ANTARA) - Manajemen Madura United FC menyoroti kinerja wasit yang dinilai kurang teliti dalam pertandingan lanjutan Liga 1 Indonesia melawan Persija Jakarta yang berakhir imbang 0-0 di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Sabtu (17/9) kemarin.

"Banyak pelanggaran, akan tetapi tidak disahkan oleh wasit. Masyarakat bisa menilai langsung di tayangan ulang televisi, berbagai jenis pelanggaran yang terjadi di laga itu, akan tetapi dibiarkan tanpa sanksi," kata Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Zia Ul Haq di Pamekasan, Jawa Timur, Minggu.

Salah satu pelanggaran yang terkesan dibiarkan tanpa sanksi oleh wasit di laga itu, pelanggaran di kotak penalti yang menimpa pemain Madura United, Novan Setya Sasongko.

"Dengan demikian, maka kerja keras pemain di lapangan bisa terpengaruh negatif dengan keputusan-keputusan wasit dalam memimpin pertandingan. Ketidaktelitian wasit bisa menjadikan kualitas pertandingan kurang indah, karena sajian protes menjadi tontonan dalam sepersekian detik," kata Zia.

Baca juga: Persija Jakarta bermain imbang tanpa gol lawan Madura United

Karena itu, ia meminta agar komite wasit proaktif menyikapi hal, sehingga sepak bola Tanah Air bisa tersaji dengan baik, tanpa protes sebagaimana terjadi di laga antara Persija dengan Madura United itu.

Di pengujung pertandingan, Madura United sempat membobol gawang Persija, tetapi peluit tanda bubaran berbunyi bersamaan dengan bola yang melaju ke gawang Macan Kemayoran.

Meski bermain imbang, Laskar Sape Kerrap tetap berada di puncak klasemen sementara Liga 1 dengan koleksi 23 poin, sedangkan Persija menempati peringkat keempat dengan selisih dua poin.

Selepas jeda internasional, Madura United bakal bertandang ke markas Borneo FC pada 1 Oktober, sementara Persija baru main sehari kemudian di kandang Persib Bandung.

Baca juga: Persik Kediri dipermalukan Arema FC 0-1
Baca juga: Borneo FC manfaatkan jeda kompetisi untuk pulihkan kondisi pemain