"Kegiatan ini bertujuan menstimulus masyarakat juga pemerintah untuk berintegrasi mengelola sampah secara terpadu dan berkelanjutan khususnya di Negeri Laha," kata Operasional Pertamina Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Pattimura,Tengku Najwar, di Ambon, Minggu.
Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan upaya wujud kepedulian terhadap masyarakat di negeri Laha, yang mengedepankan partisipasi dan potensi lokal sehingga masyarakat dapat mandiri, selain juga akan adanya peningkatan nilai positif bagi lingkungan.
"Bank Sampah Bumi Lestari Maluku, PAUD sadar lingkungan dan Relawan Tangguh bencana merupakan kelompok yang didampingi DPPU Pattimura untuk menjadi agen perubahan di lingkungan masyarakat, dan diharapkan dapat menyebarkan nilai yang baik bagi masyarakat khususnya di negeri Laha," katanya.
Baca juga: Komunitas lingkungan bagi anakan pohon gratis hadiah untuk Kota Ambon
Pihaknya berharap, kegiatan bersih lingkungan di negeri Laha dapat menjadi aspirasi bagi seluruh lapisan masyarakat untuk bertanggung jawab terhadap sampah, agar kita dapat melakukan hal baik bagi generasi selanjutnya.
"Ke depan Pertamina DPPU Pattimura akan terus mendorong masyarakat untuk agen perubahan lingkungan dengan moto kami Pertamina hijau untuk Laha yang lestari,"katanya.
Direktur Bank Sampah Bumi Lestari Maluku, Sartini Wally mengatakan, sebagai salah satu agen pengelola sampah di Negeri Laha, pihaknya berkeinginan memberikan edukasi dan aksi kepedulian lingkungan dengan berkontribusi dalam peringatan Laha Bersih Bebas Sampah untuk Lestarikan Alam.
"Kami mendorong setiap lapisan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, karena sampah yang dianggap tidak berguna, ternyata bernilai ekonomis dan mendatangkan hasil baik jika kita giat melakukannya," katanya.
Baca juga: Pjs Wali Kota Ambon akui kekurangan armada pengangkut sampah
Sebanyak 250 peserta mengikuti kegiatan bersih lingkungan di lima lokasi yang menjadi sasaran yang diikuti warga Negeri Laha, perwakilan Pertamina DPPU Pattimura, komunitas lingkungan, dan Pemerintah.
Peserta membersihkan pantai dan lingkungan dengan memilah sampah sesuai jenis, selanjutnya sampah ditimbang dan dicatat, kemudian sampah organik akan diolah menjadi kompos dan eco-enzyme.
Selain itu juga dilakukan penanaman mangrove oleh kelompok desa Tangguh Bencana yang bertujuan untuk melindungi daerah Laha dari ancaman banjir dan juga abrasi.
Baca juga: Pembagian 1.000 anakan pohon warnai peringatan hari bumi di Maluku
Baca juga: Eliza Kissya, Maestro lingkungan dari Negeri Haruku