Panglima TNI sebut Eurosatory bisa jadi referensi alutsista TNI
16 September 2022 22:20 WIB
Tangkapan layar Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa (dua kanan), saat hadir di Eurosatory yang digelar di Paris-Nord Villepinte Exhibition Centre, Paris, Prancis, dipantau dari kanal YouTube dari Jakarta, Jumat (16/9/2022). ANTARA/Putu I Savitri
Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, mengatakan, pameran yang dikhususkan untuk industri persenjataan internasional Eurosatory bisa menjadi referensi untuk alat utama sistem senjata TNI.
"Eurosatory merupakan ajang untuk mengenalkan inovasi teknologi di bidang pertahanan dan keamanan yang mungkin bisa menjadi referensi untuk alutsista TNI," kata dia, yang dikutip dari kanal YouTube, dipantau di Jakarta, Jumat.
Eurosatory diselenggarakan setiap dua tahun sekali oleh Organisasi Penyelenggara Pameran atau COGES dalam kemitraan dengan Kementerian Pertahanan Prancis.
Baca juga: Mengenal empat komponen sistem pertahanan dan keamanan Nusantara
Dalam kunjungan kerja ke Prancis, dia berkesempatan mengunjungi Eurosatory yang digelar di Paris-Nord Villepinte Exhibition Centre, Paris.
Eurosatory pada 2022 merupakan pameran ke-27 yang melibatkan lebih dari 1.800 peserta dari 63 negara yang mayoritas persenjataan untuk matra darat. Pameran ini dikunjungi lebih dari 57.000 pengunjung.
Ia mendatangi beberapa stan pameran, seperti Airbus yang merupakan perusahaan industri pertahanan Prancis dengan produk pesawat terbang dan sistem-sistem terkait.
Baca juga: Menhan: Sistem pertahanan, keamanan nasional perlu aktualisasi
Selain itu, dia juga mengunjungi stan John Cockerill Defense France yang merupakan perusahaan industri pertahanan Prancis yang merancang, membangun, dan mengintegrasikan meriam dengan laras berkaliber 25 mm hingga 120 mm.
"Saya sangat tertarik untuk mendapatkan informasi lebih soal John Cockerill karena Indonesia juga punya industri pertahanan lokal PT Pindad. Saat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat, saya menjadi bagian dari PT Pindad, jadi saya tahu mereka (PT Pindad) menggunakan ini," kata dia.
Baca juga: Wapres: Alat utama sistem senjata TNI harus modern
Selanjutnya, dia juga mengunjungi stan Nexter, MBDA, dan juga Thales.
Pada kesempatan itu, dia juga memberikan perhatian khusus terhadap bidang command and control room display di stan Thales. Thales merupakan perusahaan sistem pertahanan dari Prancis yang merancang dan membuat sistem elektrik penyedia dukungan kedirgantaraan dan ruang angkasa, pertahanan, dan keamanan.
"Eurosatory merupakan ajang untuk mengenalkan inovasi teknologi di bidang pertahanan dan keamanan yang mungkin bisa menjadi referensi untuk alutsista TNI," kata dia, yang dikutip dari kanal YouTube, dipantau di Jakarta, Jumat.
Eurosatory diselenggarakan setiap dua tahun sekali oleh Organisasi Penyelenggara Pameran atau COGES dalam kemitraan dengan Kementerian Pertahanan Prancis.
Baca juga: Mengenal empat komponen sistem pertahanan dan keamanan Nusantara
Dalam kunjungan kerja ke Prancis, dia berkesempatan mengunjungi Eurosatory yang digelar di Paris-Nord Villepinte Exhibition Centre, Paris.
Eurosatory pada 2022 merupakan pameran ke-27 yang melibatkan lebih dari 1.800 peserta dari 63 negara yang mayoritas persenjataan untuk matra darat. Pameran ini dikunjungi lebih dari 57.000 pengunjung.
Ia mendatangi beberapa stan pameran, seperti Airbus yang merupakan perusahaan industri pertahanan Prancis dengan produk pesawat terbang dan sistem-sistem terkait.
Baca juga: Menhan: Sistem pertahanan, keamanan nasional perlu aktualisasi
Selain itu, dia juga mengunjungi stan John Cockerill Defense France yang merupakan perusahaan industri pertahanan Prancis yang merancang, membangun, dan mengintegrasikan meriam dengan laras berkaliber 25 mm hingga 120 mm.
"Saya sangat tertarik untuk mendapatkan informasi lebih soal John Cockerill karena Indonesia juga punya industri pertahanan lokal PT Pindad. Saat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat, saya menjadi bagian dari PT Pindad, jadi saya tahu mereka (PT Pindad) menggunakan ini," kata dia.
Baca juga: Wapres: Alat utama sistem senjata TNI harus modern
Selanjutnya, dia juga mengunjungi stan Nexter, MBDA, dan juga Thales.
Pada kesempatan itu, dia juga memberikan perhatian khusus terhadap bidang command and control room display di stan Thales. Thales merupakan perusahaan sistem pertahanan dari Prancis yang merancang dan membuat sistem elektrik penyedia dukungan kedirgantaraan dan ruang angkasa, pertahanan, dan keamanan.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022
Tags: