Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong pemerintah agar memberikan edukasi secara konsisten dan menyeluruh pada masyarakat serta para pemangku kepentingan terkait mengenai pentingnya pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.

"Untuk melakukan transformasi ke pemanfaatan EBT perlu upaya yang mendasar, seperti edukasi yang konsisten dan menyeluruh kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan terkait pentingnya pemanfaatan EBT bagi masa depan bangsa," kata Lestari dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pemberian edukasi tersebut akan bermanfaat dalam membangun pola pikir masyarakat sehingga mereka terdorong untuk memanfaatkan energi ramah lingkungan secara berkelanjutan.

Adapun energi baru terbarukan yang ramah lingkungan itu, kata Lestari, berpotensi memberi dampak positif terhadap pembangunan sektor lingkungan hidup dan ekonomi yang mampu mendorong percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara nasional.

Oleh karena itu, ia pun berpendapat bahwa pada dasarnya sejumlah program prioritas bangsa ini memang harus diawali dengan membangun pola pikir masyarakat melalui pendidikan, bahkan sejak usia dini. Dengan demikian, upaya pemerintah dalam membangun Indonesia dapat diakselerasi karena mendapat dukungan penuh dari masyarakat luas.

Baca juga: Kementerian ESDM: Perpres Tarif EBT terbit pekan ini

Baca juga: Menteri ESDM: RI kembangkan skema bisnis baru, dongkrak EBT panas bumi


Di samping itu, Lestari juga menilai bahwa pemerintah melalui berbagai kebijakan harus mampu memberi dukungan kepada masyarakat dalam pemanfaatan EBT.

Sebelumnya, kesadaran mengenai perlunya pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak buruk dari pemanfaatan bahan bakar fosil telah diwujudkan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang penggunaan kendaraan listrik menjadi kendaraan dinas bagi instansi pemerintah pusat dan daerah.

Inpres itu ditandatangani Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (13/9). Dalam instruksi-nya, Presiden Jokowi meminta kendaraan dinas pemerintahan, baik pusat maupun daerah, mulai menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai.

Kemudian, transformasi dalam hal pemanfaatan energi dari bahan bakar fosil menjadi EBT juga didukung oleh data Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI yang menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi EBT yang berlimpah, yaitu sekitar 3.000 GW.

Mengenai peluang yang besar itu, menurut Lestari, para pemangku kepentingan harus mampu memanfaatkan momentum tersebut.

"Peluang untuk melakukan transformasi ke pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan terbuka lebar. Para pemangku kepentingan harus mampu memanfaatkan momentum untuk beralih menuju pemanfaatan green energy secara luas di Tanah Air," ujar dia.