Presiden Xi gelar pertemuan kepala negara China, Rusia, dan Mongolia
16 September 2022 14:18 WIB
Presiden China Xi Jinping menggelar pertemuan kepala negara China, Rusia, dan Mongolia yang keenam bersama Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Mongolia Ukhnaa Khurelsukh di Kompleks Forumlar Majmuasi di Samarkand, Uzbekistan, pada 15 September 2022. (Xinhua/Zhai Jianlan)
Jakarta (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping menggelar pertemuan kepala negara China, Rusia, dan Mongolia yang keenam bersama Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Mongolia Ukhnaa Khurelsukh pada Kamis (15/9) sore waktu setempat di Kompleks Forumlar Majmuasi di Samarkand.
Xi menggarisbawahi daya pendorong dan ketahanan yang kuat dalam kerja sama antara China, Rusia, dan Mongolia.
Terlepas dari dampak pandemi COVID-19, kerja sama trilateral itu tidak pernah berhenti, dan prestasi yang telah dicapai harus diakui, ungkapnya. Xi juga menambahkan bahwa ketiga negara memerangi pandemi bersama-sama, saling mengirimkan pasokan medis sesegera mungkin, berbagi pengalaman antiepidemi tanpa menahan diri, dan bersama-sama melindungi nyawa serta kesehatan rakyatnya.
Ketiga negara itu telah melakukan diskusi secara daring untuk menjaga momentum pertukaran, dan hati rakyat di ketiga negara itu terpaut semakin erat, kata Xi.
Kerja sama dalam upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 gabungan di wilayah perbatasan dilakukan untuk menjaga interaksi ekonomi dan perdagangan tetap stabil dan lancar, ujarnya, seraya menambahkan bahwa kemajuan signifikan berhasil dicapai dalam pengembangan transportasi jalan internasional di sepanjang Jaringan Jalan Raya Asia (Asian Highway Network) yang menghubungkan ketiga negara.
Xi mengajukan sebuah proposal dengan empat poin untuk memperdalam kerja sama China-Rusia-Mongolia. Pertama, menjaga kerja sama trilateral di arah yang benar. Penting untuk memperdalam kepercayaan politik, meningkatkan dukungan dan rasa hormat terhadap satu sama lain dan mengakomodasi kepentingan inti dan kekhawatiran utama masing-masing, serta memperkuat koordinasi dan kolaborasi dalam urusan internasional maupun regional.
Kedua, meningkatkan kerja sama dalam kerangka Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO) untuk bersama-sama membangun platform kerja sama guna melawan berbagai risiko dan tantangan serta platform pertumbuhan yang membantu melepaskan potensi pembangunan.
Ketiga, menindaklanjuti kesepahaman yang dicapai dalam pembangunan Koridor Ekonomi China-Mongolia-Rusia, mendukung kawasan yang bertetangga itu dalam memperdalam kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan, pertukaran antarmasyarakat, pariwisata, dan berbagai bidang lainnya, serta melanjutkan pembangunan platform berkualitas tinggi untuk pertukaran antara komunitas bisnis dari tiga negara.
Keempat, bekerja demi mendapatkan lebih banyak hasil dalam kerja sama trilateral dan mendukung ekspansi pembayaran dalam mata uang lokal dalam perdagangan bersama. Lembaga-lembaga keuangan Rusia dan Mongolia dipersilakan untuk bergabung dengan Sistem Pembayaran Antarbank Lintas Batas RMB (Renminbi) untuk membangun sebuah benteng keamanan keuangan yang kuat di kawasan tersebut.
Putin mengatakan bahwa kerja sama trilateral Rusia-China-Mongolia telah membuat kemajuan yang signifikan, dan dengan sifatnya yang saling menguntungkan, menambah nilai dalam pengembangan hubungan timbal balik mereka.
Sebagai tetangga dekat, ketiga negara harus saling memberikan pengertian dan dukungan, serta mengonsolidasikan dan mempromosikan kerja sama trilateral di semua bidang, sebutnya.
Ketiga negara harus mendorong dan mendukung para pengusaha dari wilayah mereka untuk memperkuat pertukaran dan kerja sama, serta mendorong kemajuan yang lebih substansial dalam kerja sama di bidang-bidang seperti transportasi, logistik, transportasi lintas batas, energi, teknologi tinggi dan baru, pariwisata, dan pertukaran antarmasyarakat, katanya.
Khurelsukh mengatakan bahwa pengembangan kerja sama persahabatan dan bertetangga yang baik dengan China dan Rusia merupakan prioritas diplomatik bagi Mongolia.
Mengingat situasi internasional yang kompleks, sangat penting untuk memperkuat kerja sama trilateral antara Mongolia, China, dan Rusia, ujarnya.
Pihak Mongolia siap untuk memperkuat komunikasi dengan China dan Rusia serta bersama-sama bekerja demi kemajuan baik dalam kerja sama bilateral dan trilateral di sektor perdagangan, investasi, lingkungan, energi, kereta api, pariwisata, dan sebagainya, sebut presiden Mongolia itu.
Ketiga negara telah mengonfirmasi perpanjangan Garis Besar Rencana Pembangunan terkait Pembentukan Koridor Ekonomi China-Mongolia-Rusia (Outline of the Development Plan on Establishing the China-Mongolia-Russia Economic Corridor) selama lima tahun, secara resmi meluncurkan studi kelayakan tentang peningkatan dan pengembangan jalur kereta rute sentral Koridor Ekonomi China-Mongolia-Rusia, dan sepakat untuk secara aktif memajukan proyek di pipa gas alam China-Rusia seksi Mongolia.
Ding Xuexiang, Yang Jiechi, Wang Yin, dan He Lifeng juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Xi menggarisbawahi daya pendorong dan ketahanan yang kuat dalam kerja sama antara China, Rusia, dan Mongolia.
Terlepas dari dampak pandemi COVID-19, kerja sama trilateral itu tidak pernah berhenti, dan prestasi yang telah dicapai harus diakui, ungkapnya. Xi juga menambahkan bahwa ketiga negara memerangi pandemi bersama-sama, saling mengirimkan pasokan medis sesegera mungkin, berbagi pengalaman antiepidemi tanpa menahan diri, dan bersama-sama melindungi nyawa serta kesehatan rakyatnya.
Ketiga negara itu telah melakukan diskusi secara daring untuk menjaga momentum pertukaran, dan hati rakyat di ketiga negara itu terpaut semakin erat, kata Xi.
Kerja sama dalam upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 gabungan di wilayah perbatasan dilakukan untuk menjaga interaksi ekonomi dan perdagangan tetap stabil dan lancar, ujarnya, seraya menambahkan bahwa kemajuan signifikan berhasil dicapai dalam pengembangan transportasi jalan internasional di sepanjang Jaringan Jalan Raya Asia (Asian Highway Network) yang menghubungkan ketiga negara.
Xi mengajukan sebuah proposal dengan empat poin untuk memperdalam kerja sama China-Rusia-Mongolia. Pertama, menjaga kerja sama trilateral di arah yang benar. Penting untuk memperdalam kepercayaan politik, meningkatkan dukungan dan rasa hormat terhadap satu sama lain dan mengakomodasi kepentingan inti dan kekhawatiran utama masing-masing, serta memperkuat koordinasi dan kolaborasi dalam urusan internasional maupun regional.
Kedua, meningkatkan kerja sama dalam kerangka Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO) untuk bersama-sama membangun platform kerja sama guna melawan berbagai risiko dan tantangan serta platform pertumbuhan yang membantu melepaskan potensi pembangunan.
Ketiga, menindaklanjuti kesepahaman yang dicapai dalam pembangunan Koridor Ekonomi China-Mongolia-Rusia, mendukung kawasan yang bertetangga itu dalam memperdalam kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan, pertukaran antarmasyarakat, pariwisata, dan berbagai bidang lainnya, serta melanjutkan pembangunan platform berkualitas tinggi untuk pertukaran antara komunitas bisnis dari tiga negara.
Keempat, bekerja demi mendapatkan lebih banyak hasil dalam kerja sama trilateral dan mendukung ekspansi pembayaran dalam mata uang lokal dalam perdagangan bersama. Lembaga-lembaga keuangan Rusia dan Mongolia dipersilakan untuk bergabung dengan Sistem Pembayaran Antarbank Lintas Batas RMB (Renminbi) untuk membangun sebuah benteng keamanan keuangan yang kuat di kawasan tersebut.
Putin mengatakan bahwa kerja sama trilateral Rusia-China-Mongolia telah membuat kemajuan yang signifikan, dan dengan sifatnya yang saling menguntungkan, menambah nilai dalam pengembangan hubungan timbal balik mereka.
Sebagai tetangga dekat, ketiga negara harus saling memberikan pengertian dan dukungan, serta mengonsolidasikan dan mempromosikan kerja sama trilateral di semua bidang, sebutnya.
Ketiga negara harus mendorong dan mendukung para pengusaha dari wilayah mereka untuk memperkuat pertukaran dan kerja sama, serta mendorong kemajuan yang lebih substansial dalam kerja sama di bidang-bidang seperti transportasi, logistik, transportasi lintas batas, energi, teknologi tinggi dan baru, pariwisata, dan pertukaran antarmasyarakat, katanya.
Khurelsukh mengatakan bahwa pengembangan kerja sama persahabatan dan bertetangga yang baik dengan China dan Rusia merupakan prioritas diplomatik bagi Mongolia.
Mengingat situasi internasional yang kompleks, sangat penting untuk memperkuat kerja sama trilateral antara Mongolia, China, dan Rusia, ujarnya.
Pihak Mongolia siap untuk memperkuat komunikasi dengan China dan Rusia serta bersama-sama bekerja demi kemajuan baik dalam kerja sama bilateral dan trilateral di sektor perdagangan, investasi, lingkungan, energi, kereta api, pariwisata, dan sebagainya, sebut presiden Mongolia itu.
Ketiga negara telah mengonfirmasi perpanjangan Garis Besar Rencana Pembangunan terkait Pembentukan Koridor Ekonomi China-Mongolia-Rusia (Outline of the Development Plan on Establishing the China-Mongolia-Russia Economic Corridor) selama lima tahun, secara resmi meluncurkan studi kelayakan tentang peningkatan dan pengembangan jalur kereta rute sentral Koridor Ekonomi China-Mongolia-Rusia, dan sepakat untuk secara aktif memajukan proyek di pipa gas alam China-Rusia seksi Mongolia.
Ding Xuexiang, Yang Jiechi, Wang Yin, dan He Lifeng juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: