Jakarta (ANTARA) - Agung Sedayu Group berharap Islamic Financial Center PIK2 yang merupakan proyek kolaborasi antara PIK2, Nikko Sekuritas Indonesia dan Matrix Concepts Holdings Berhad (Malaysia) bisa menjadi pusat kegiatan bisnis syariah di Indonesia.

"Dalam pembangunan ini, Malaysia saja investor luar negeri ikut bergabung masuk ke Indonesia. Agung Sedayu Group, Salim Group dan Matrix dari Malaysia memang bersama-sama mengembangkan satu kawasan yang seluas 23,5 hektare yang kita kenal dengan nama IFC yaitu Islamic Financial Center," kata Corporate Marketing & Promotion Director Agung Sedayu Group Evelina Setiawan dalam keterangan di Jakarta, Jumat

Tahap awal pengembangan Islamic Financial Center adalah dibangunnya gedung Menara Syariah, yang pada akhir Agustus 2022 lalu telah melaksanakan topping off yang diresmikan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan diharapkan akan selesai pada Februari 2023.

Evelina menyampaikan, bangunan menara kembar yang memiliki luas bangunan sekitar 100.000 m2 dan akan menampung sekitar lima ribu pekerja itu adalah simbol harapan dan cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama keuangan syariah.

"Ini memang lokasinya berada di pusat PIK2 dan diharapkan jadi pusat kegiatan bisnis syariah, tidak hanya di Indonesia, tapi se-Asia Tenggara bahkan seluruh Asia. Nanti akan terpusat di sini," ujar Evelina.

Dalam pengembangannya, Islamic Financial Center akan dilengkapi gedung perkantoran, fasilitas ritel, dan juga berbagai sarana dan prasarana lainnya yang bisa dijadikan sebagai tempat bisnis, niaga, komersial bahkan rekreasi.

Menurut Evelina, hal itu juga akan membuka lapangan kerja baru, peluang usaha baru yang dapat meningkatkan iklim investasi, menggerakkan aktivitas industri halal, serta bisnis dan kewirausahaan syariah.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Marsudi Syuhud, yang juga hadir saat peresmian topping off mengaku bangga adanya kehadiran Menara Syariah tersebut sebagai pusat kegiatan ekonomi syariah di Indonesia.

"Saya bangga kehadiran Menara Syariah ini sebagai pusat kegiatan ekonomi syariah di Indonesia yang sesungguhnya di dunia, ekonomi syariah terus berkembang. Begitu pula di Indonesia, ekonomi syariah terus berkembang baik itu bidang finance atau pun non-finance," ujar Marsudi.

Selain itu, lanjut Evelina, hadir pula kawasan Sedayu Watertown District yang persis berada di sebelah kawasan Islamic Financial Center dan merupakan kawasan komersial terbaru dan terbesar di PIK2 seluas sekitar 8,6 hektare.

Hadirnya dua proyek tersebut di tengah kawasan residensial yang merupakan target pasar utama, menjadikan kawasan PIK2 dinilai potensial sebagai pusat bisnis dan usaha yang baru.

Kedua proyek juga diyakini menjadi magnet bagi para pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya. Sentra bisnis, finansial, kuliner, rekreasi, serta ragam aktivitas dan peluang bisnis, dapat dikembangkan di kawasan tersebut.

Baca juga: Wapres harapkan ICCIA dorong kolaborasi ekonomi-keuangan syariah dunia

Baca juga: Gubernur BI: Mobilisasi produktif zakat hingga wakaf modal ekonomi RI