Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mengajak seluruh komponen masyarakat, termasuk siswa SMA, SMK, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di enam kabupaten ikut menyukseskan gerakan menanam 1,2 juta mangrove atau bakau.

"Kita mengedepankan semangat kolaborasi. Sejauh ini entitas cukup banyak adalah sekolah," kata Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik pada rapat bersama kepala SMA, SMK, dan SLB se-Sulbar, di Mamuju, Kamis.

Akmal Malik menyampaikan terima kasih atas dukungan dari seluruh sekolah, baik guru maupun siswa yang berpartisipasi melakukan pembibitan mangrove.

Baca juga: Pemprov Sulbar akan tanam 1,2 juta mangrove

"Ini bagian dari pendidikan siswa agar mencintai lingkungan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan masing masing. Inilah gerakan nyata kita berbuat untuk Sulbar," katanya.

Serupa dengan pelaksanaan Festival Sandeq yang belum lama ini digelar, kata Akmal Malik, gerakan penanaman bakau ini juga akan memberdayakan seluruh elemen masyarakat, tanpa harus bergantung pada APBD.

"Kita tidak boleh berkecil hati. Meskipun kita daerah kecil, kita harus mampu berbuat yang nyata. Enam kabupaten kalau bisa bergerak bersama kita bisa kalahkan daerah lain," ujarnya.

Terpenting, kata Akmal Malik, sasaran yang ingin dicapai pada kegiatan itu adalah tercapainya proses edukasi kepada siswa dan masyarakat.

Baca juga: BRGM harap masyarakat semakin peduli terhadap ekosistem mangrove

"Edukasi program ini adalah inti dari gerakan ini, yakni memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya bakau ke depan," katanya.

Gerakan penanaman 1,2 juta bakau tersebut fokus kepada lima kabupaten di Sulbar, mulai dari Paku, Kabupaten Polewali Mandar hingga Suremana, Kabupaten Pasangkayu.

Khusus di Mamasa, guru dan siswa juga dilibatkan, namun sasarannya berada di sekitar daerah aliran sungai, dengan jenis pohon endemik DAS Mamasa dan bermanfaat bagi generasi ke
depan.

Adapun laporan dari masing-masing kabupaten, kata dia, saat ini masih melakukan proses pembibitan.

Baca juga: Pelajar sekolah dasar diajak menanam bibit mangrove di Pantai Donggala

"Diharapkan pertemuan ketiga pada September 2022 ini, sudah ada data berapa bibit, berapa guru dan siswa dilibatkan, apa jenis tanamannya serta di mana lokasi menanamnya," ujar Akmal Malik.