Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia mengalami kenaikan 9,17 persen pada Agustus 2022 atau senilai 27,91 miliar dolar AS jika dibandingkan ekspor Juli 2022 yang nilainya 25,56 miliar dolar AS.

"Nilai 27,91 miliar dolar AS kalau kita bedakan antara nonmigas dan migas untuk komoditas nonmigas ini meningkat 8,24 persen, kemudian untuk yang migas ini meningkat 5,59 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto pada konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Sementara, lanjutnya, jika dibanding Agustus 2021 ekspor Agustus 2022 naik 30,15 persen.

Peningkatan ekspor Agustus 2022 dibanding Juli 2022 disebabkan peningkatan ekspor nonmigas 8,24 persen yaitu menjadi 26,18 miliar dolar AS dari 24,19 miliar dolar AS dan peningkatan ekspor migas 25,59 persen menjadi 1,71 miliar dolar AS dari 1,36 miliar dolar AS.

Baca juga: BPS: Neraca perdagangan RI Agustus 2022 surplus 5,76 miliar dolar AS

Menurut Setianto, peningkatan ekspor migas disebabkan peningkatan ekspor semua jenis migas yaitu minyak mentah 26,56 persen menjadi 133,9 juta dolar AS, ekspor hasil minyak naik 17,07 persen menjadi 462,6 juta dolar AS, dan gas naik 29,35 persen menjadi 1,12 miliar dolar AS.

Adapun peningkatan terbesar ekspor nonmigas Agustus 2022 terhadap Juli 2022 terjadi pada lemak dan minyak hewan nabati 904,7 juta dolar AS yang meningkat 25,40 persen, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral 368,5 juta dolar AS atau turun 6,68 persen.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas Indonesia pada Agustus 2022 terbesar ke China, Amerika Serikat, dan India, masing-masing mencapai 6,1 miliar dolar AS, 2,58 miliar dolar AS, dan 2,47 miliar dolar AS.

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia periode Januari–Agustus 2022 mencapai 194,60 miliar dolar AS atau naik 35,42 persen dibanding periode yang sama pada 2021.

Baca juga: BPS: Harga minyak kelapa sawit turun tajam pada Agustus
Baca juga: Ekspor Juli 2022 naik 32,03 persen dibanding tahun lalu