Presiden Korsel akan bertemu legislator China
15 September 2022 12:50 WIB
Presiden terpilih Korsel Yoon Suk Yeol berbicara selama konferensi pers untuk membahas rencana relokasi kantor kepresidenannya di Seoul, Korea Selatan, 20 Maret 2022. (ANTARA/Jung Yeon-je/Pool via Reuters/as)
Seoul (ANTARA) - Legislator China Li Zhanshu dijadwalkan akan tiba di Seoul pada Kamis dan diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol.
Yoon telah berupaya meyakinkan Beijing bahwa dorongannya untuk mempererat hubungan dengan Amerika Serikat (AS) bukanlah sebuah ancaman.
Pada Rabu, Kantor Kepresidenan Korsel mengatakan bahwa mereka tengah mengupayakan pertemuan dengan Li pada Jumat, tetapi rincian akhir tentang pertemuan itu masih dikerjakan. Li juga dijadwalkan akan bertemu dengan ketua Majelis Nasional Korsel.
Seoul sedang mencoba mengatur aliansinya dengan AS dan hubungannya dengan China, yang merupakan mitra perdagangan utama Korsel, di tengah persaingan yang semakin sengit antara AS dan China.
Baca juga: China akan kirim wapres hadiri pelantikan presiden Korea Selatan
Presiden Yoon telah memperkuat hubungan dengan Washington sebagai landasan upaya untuk menghalangi Korea Utara. Tetapi, mereka bersikeras menegaskan bahwa langkahnya tidak mengecualikan atau menentang Beijing.
Rencana pertemuan Presiden Yoon dengan Li diumumkan setelah presiden Korsel tersebut dikritik, termasuk oleh anggota parlemen di dalam partainya, karena tidak bertemu dengan ketua DPR AS Nancy Pelosi selama kunjungannya bulan lalu.
Kunjungan Nancy Pelosi meliputi kunjungan ke Taiwan sehingga membuat marah China.
Nancy Pelosi juga bertemu dengan pemimpin Singapura, Malaysia, Taiwan dan Jepang selama kunjungannya.
Presiden Yoon, yang tengah berlibur di Seoul, hanya melakukan panggilan telepon dengan Nancy Pelosi. Kantor kepresidenan menyatakan bahwa keputusan itu dibuat dengan mempertimbangkan kepentingan nasional dan tidak ada tekanan dari China, yang menyambut delegasi tingkat tinggi pertama dari pemerintahan Yoon beberapa hari berikutnya.
Presiden Yoon merasa nyaman bertemu dengan Li meski di tengah hubungannya yang kuat dengan AS, karena keduanya adalah sekutu, kata Zhao Tong, cendekiawan bidang keamanan Organisasi Dana Abadi Carnegie untuk Perdamaian Internasional (Carnegie Endowment for International Peace).
"Pemerintahan Yoon memprioritaskan kerja sama strategis substantif dengan AS, tetapi pada saat yang bersamaan juga mengupayakan citranya dalam menjaga hubungan yang seimbang antara Washington dan Beijing," katanya.
"Presiden Yoon membuat upaya ekstra untuk meyakinkan Beijing bahwa dengan menemui Li merupakan bukti dari hubungan strategis yang lebih dekat antara AS-Korsel."
Sumber: Reuters
Baca juga: Cina dan Korsel siap jalin kerja sama di masa depan
Baca juga: Cina dan Korea Selatan rayakan 30 tahun hubungan diplomatik
Yoon telah berupaya meyakinkan Beijing bahwa dorongannya untuk mempererat hubungan dengan Amerika Serikat (AS) bukanlah sebuah ancaman.
Pada Rabu, Kantor Kepresidenan Korsel mengatakan bahwa mereka tengah mengupayakan pertemuan dengan Li pada Jumat, tetapi rincian akhir tentang pertemuan itu masih dikerjakan. Li juga dijadwalkan akan bertemu dengan ketua Majelis Nasional Korsel.
Seoul sedang mencoba mengatur aliansinya dengan AS dan hubungannya dengan China, yang merupakan mitra perdagangan utama Korsel, di tengah persaingan yang semakin sengit antara AS dan China.
Baca juga: China akan kirim wapres hadiri pelantikan presiden Korea Selatan
Presiden Yoon telah memperkuat hubungan dengan Washington sebagai landasan upaya untuk menghalangi Korea Utara. Tetapi, mereka bersikeras menegaskan bahwa langkahnya tidak mengecualikan atau menentang Beijing.
Rencana pertemuan Presiden Yoon dengan Li diumumkan setelah presiden Korsel tersebut dikritik, termasuk oleh anggota parlemen di dalam partainya, karena tidak bertemu dengan ketua DPR AS Nancy Pelosi selama kunjungannya bulan lalu.
Kunjungan Nancy Pelosi meliputi kunjungan ke Taiwan sehingga membuat marah China.
Nancy Pelosi juga bertemu dengan pemimpin Singapura, Malaysia, Taiwan dan Jepang selama kunjungannya.
Presiden Yoon, yang tengah berlibur di Seoul, hanya melakukan panggilan telepon dengan Nancy Pelosi. Kantor kepresidenan menyatakan bahwa keputusan itu dibuat dengan mempertimbangkan kepentingan nasional dan tidak ada tekanan dari China, yang menyambut delegasi tingkat tinggi pertama dari pemerintahan Yoon beberapa hari berikutnya.
Presiden Yoon merasa nyaman bertemu dengan Li meski di tengah hubungannya yang kuat dengan AS, karena keduanya adalah sekutu, kata Zhao Tong, cendekiawan bidang keamanan Organisasi Dana Abadi Carnegie untuk Perdamaian Internasional (Carnegie Endowment for International Peace).
"Pemerintahan Yoon memprioritaskan kerja sama strategis substantif dengan AS, tetapi pada saat yang bersamaan juga mengupayakan citranya dalam menjaga hubungan yang seimbang antara Washington dan Beijing," katanya.
"Presiden Yoon membuat upaya ekstra untuk meyakinkan Beijing bahwa dengan menemui Li merupakan bukti dari hubungan strategis yang lebih dekat antara AS-Korsel."
Sumber: Reuters
Baca juga: Cina dan Korsel siap jalin kerja sama di masa depan
Baca juga: Cina dan Korea Selatan rayakan 30 tahun hubungan diplomatik
Penerjemah: Katriana
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: