Bahkan, kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail, di Jakarta, Rabu, PT MRT Jakarta berencana menjadi pemilik saham mayoritas di perusahaan jasa kereta listrik tersebut.
"Dengan akuisisi tersebut, paling tidak 51 persen saham dari PT KCI itu dimiliki oleh MRT," kata Ismail.
Dengan niatan tersebut, lanjut Ismail, PT MRT Jakarta mengajukan penyertaan modal daerah (PMD) untuk 2023 sebesar Rp1,71 triliun untuk akuisisi saham KCI.
Baca juga: DPRD DKI minta BUMD antisipasi rendahnya serapan PMD
Berdasarkan data dari paparan PT MRT, total PMD yang diusulkan untuk 2023 adalah sekitar Rp6,2 triliun untuk akuisisi saham KCI, sisanya merupakan modal untuk pekerjaan proyek MRT Fase 1 dan MRT Fase 2.
Terkait akuisisi saham KCI itu, Ismail mengatakan bahwa hal itu dimaksudkan untuk melancarkan proses integrasi rute dan moda oleh PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).
Saat ini jumlah penumpang (ridership) KRL PT KCI, tutur dia, mencapai 1,7 juta orang per harinya.
"Kalau saham kita dominan di sana, maka nanti kita bisa membuat kebijakan itu lebih lancar," ucap dia.
Baca juga: KAI akui akuisisi KCI oleh MRT berdampak berat bagi kondisi keuangan
Proses pembahasan akuisisi PT KCI oleh PT MRT Jakarta ini sendiri, dinilai Ismail, masih panjang.
Hal itu karena BUMD DKI itu masih perlu melakukan kajian dan menunggu respon ataupun itikad dari PT KCI.
"Jika pun jadi, tak akan banyak perubahan operasional kereta rel listrik (KRL) atau kereta commuter pasca akuisisi," ucap Ismail.