Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mendukung setiap prajurit untuk mengharumkan nama institusi lewat prestasi, salah satunya di bidang olahraga.

"Lanjut terus, buat bangga kita semua," kata Andika Perkasa saat bertemu dengan Serda Jas/W Jeni E. Kause yang dipantau di kanal YouTube di Jakarta, Rabu.

Saat bertemu dengan Serda Jas/W Jeni, Panglima TNI diberitahukan bahwa prajurit tersebut berhasil mengharumkan nama Indonesia dan institusi TNI di tingkat nasional maupun internasional.

Pada tingkat internasional Jeni berhasil menyabet sejumlah prestasi bergengsi, yakni juara satu Belgium Open pada 2019, juara satu Korea Open pada 2019, juara satu pra-SEA Games Filipina 2019, dan juara dua SEA Games Filipina 2019.

Baca juga: Panglima TNI yakin TNI Angkatan Laut makin profesional

Tidak hanya itu, setelah menjadi anggota TNI AL Jeni berhasil mengharumkan nama TNI dan Indonesia lewat segudang prestasinya di antaranya juara satu pada kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua dan juara satu Kejuaraan Dunia 19th World Pencak Silat Championship 2022 yang diselenggarakan di Malaysia.

Sementara itu, Serda Jeni mengaku mulai menekuni dunia pencak silat saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) dengan alasan agar bisa menjaga diri.

Perjalanannya untuk menjadi atlet pencak silat tidak mudah karena pada umumnya masyarakat di sekitar tempat tinggalnya memiliki asumsi perempuan tidak mesti atau harus berkarir dan hanya fokus pada urusan rumah tangga.

Baca juga: Panglima TNI terima aspirasi dari tokoh pejuang Timtim
Baca juga: Panglima TNI: Jangan ada yang main-main dalam seleksi pantukhir


Namun, dengan tekad yang kuat Jeni berusaha mendobrak anggapan dan pandangan tersebut hingga akhirnya berhasil menjadi atlet pencak silat dan diterima menjadi anggota TNI AL.

Ia bercerita usai diterima menjadi TNI AL, orang-orang di kampungnya kaget dan terkesima dengan keberhasilan Jeni. Apalagi, di kampung halamannya tidak ada personel TNI apalagi Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal).

"Jadi banyak cobaan juga pada saat itu, Misal pulang latihan malam dibilang perempuan kok pulangnya malam-malam," kenang dia.