Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat mengimbau agar siswa tidak terprovokasi untuk ikut-ikutan demonstrasi kenaikan harga BBM karena berpotensi berujung tindak kriminal.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat I, Aroman mengatakan imbauan itu disampaikan mengingat gelombang aksi demonstrasi terus bergulir dalam beberapa hari belakangan ini setelah pemerintah menaikkan harga BBM subsidi.
"Kami ingin memastikan siswa siswa kami tidak terprovokasi dan menjalankan tugasnya sebagai siswa," kata Aroman di Jakarta, Rabu.
Aroman mengatakan jika siswanya kedapatan terlibat dalam aksi kriminal dalam demonstrasi, maka pihaknya akan menyerahkan persoalan tersebut ke penegak hukum.
Pihak sekolah juga sudah menyiapkan beragam sanksi jika mendapati siswanya melalukan aksi kriminal dalam demonstrasi.
"Sesuai tata tertib masing masing sekolah dan melihat pelanggarannya" jelas dia.
"Kita perhatikan tingkat pelanggarannya, kalau hanya nonton demo kan tidak terlibat," tambah Aroman.
Hingga saat ini, Aroman memastikan belum ada informasi keterlibatan siswa dari Jakarta Barat yang ikut dalam demonstrasi.
Sebelumnya, beberapa aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM terjadi selama satu minggu terakhir.
Aksi tersebut dilakukan oleh beragam kelompok massa yakni elemen mahasiswa, buruh hingga organisasi masyarakat lainya.
Di Jakarta sendiri, demonstrasi dilakukan di dua titik utama yakni Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Badar dan depan gedung DPR, Jakarta Pusat.
Baca juga: Total warga penerima BLT BBM capai 69.857 KPM di Jakarta Barat
Baca juga: Ribuan personel dikerahkan untuk amankan unjuk rasa
Baca juga: Polisi sebut ketegangan massa di Patung Kuda karena salah paham
Pemkot Jakbar imbau siswa tidak terprovokasi terkait demo BBM
14 September 2022 10:34 WIB
Puluhan siswa STM berdatangan ke kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, untuk ikut berdemonstrasi menyuarakan Kenaikan BBM, Selasa (13/9/2022). ANTARA/Ricky Prayoga
Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022
Tags: