Lebih dari setengah juta anak di Somalia hadapi malnutrisi akut
13 September 2022 19:24 WIB
Seorang wanita mengendarai keledai untuk mengangkut jerigen air di daerah yang terkena dampak kekeringan di Higlo Kebele, Adadle Wearda, wilayah Somalia di Ethiopia, dari foto tidak bertanggal. ANTARA/REUTERS/HO-World Food Programme/Michael Tewelde/aa. (via REUTERS/WORLD FOOD PROGRAMME)
Jenewa (ANTARA) - Jumlah anak-anak di Somalia yang menghadapi kekurangan gizi akut telah meningkat menjadi lebih dari setengah juta, kata Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).
"Kita memiliki lebih dari setengah juta anak-anak yang menghadapi kematian yang dapat dicegah. Ini adalah mimpi buruk yang tertunda," kata Juru Bicara UNICEF James Elder dalam konferensi pers di Jenewa, Selasa.
Dia mengatakan jumlah tersebut belum pernah terlihat di negara mana pun abad ini.
Elder menyebut ada lebih dari 513.000 anak di bawah usia lima tahun yang diperkirakan menderita kekurangan gizi akut, sehingga mereka lebih mungkin meninggal dunia karena penyakit seperti campak, malaria, dan kolera yang menyebar di Somalia.
Baca juga: Militer Somalia: Penyanderaan hotel berakhir, semua pelaku tewas
Angka itu mewakili peningkatan 33 persen pada anak-anak yang berisiko sejak Juni.
UNICEF mengatakan pekan lalu bahwa lebih dari 700 anak telah meninggal dunia di pusat-pusat nutrisi di seluruh negeri.
Elder mengatakan banyak dari pusat-pusat itu telah penuh, bahkan bayi-bayi menerima perawatan di lantai.
"Anda memiliki anak-anak yang sakit kritis yang, tanpa perawatan, dapat meninggal dalam hitungan jam," kata dia.
PBB telah memperingatkan bahwa beberapa bagian Somalia akan dilanda kelaparan dalam beberapa bulan mendatang karena wilayah Tanduk Afrika menghadapi musim hujan yang gagal untuk kelima kalinya secara berturut-turut.
Bencana kelaparan di Somalia pada 2011 merenggut lebih dari seperempat juta jiwa, yang sekitar setengah di antaranya adalah anak-anak.
Sumber: Reuters
Baca juga: PBB peringatkan ancaman kelaparan di Somalia
Baca juga: Jumlah korban tewas dalam penyanderaan di Somalia jadi 21 orang
"Kita memiliki lebih dari setengah juta anak-anak yang menghadapi kematian yang dapat dicegah. Ini adalah mimpi buruk yang tertunda," kata Juru Bicara UNICEF James Elder dalam konferensi pers di Jenewa, Selasa.
Dia mengatakan jumlah tersebut belum pernah terlihat di negara mana pun abad ini.
Elder menyebut ada lebih dari 513.000 anak di bawah usia lima tahun yang diperkirakan menderita kekurangan gizi akut, sehingga mereka lebih mungkin meninggal dunia karena penyakit seperti campak, malaria, dan kolera yang menyebar di Somalia.
Baca juga: Militer Somalia: Penyanderaan hotel berakhir, semua pelaku tewas
Angka itu mewakili peningkatan 33 persen pada anak-anak yang berisiko sejak Juni.
UNICEF mengatakan pekan lalu bahwa lebih dari 700 anak telah meninggal dunia di pusat-pusat nutrisi di seluruh negeri.
Elder mengatakan banyak dari pusat-pusat itu telah penuh, bahkan bayi-bayi menerima perawatan di lantai.
"Anda memiliki anak-anak yang sakit kritis yang, tanpa perawatan, dapat meninggal dalam hitungan jam," kata dia.
PBB telah memperingatkan bahwa beberapa bagian Somalia akan dilanda kelaparan dalam beberapa bulan mendatang karena wilayah Tanduk Afrika menghadapi musim hujan yang gagal untuk kelima kalinya secara berturut-turut.
Bencana kelaparan di Somalia pada 2011 merenggut lebih dari seperempat juta jiwa, yang sekitar setengah di antaranya adalah anak-anak.
Sumber: Reuters
Baca juga: PBB peringatkan ancaman kelaparan di Somalia
Baca juga: Jumlah korban tewas dalam penyanderaan di Somalia jadi 21 orang
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: