BNI: Harga saham BBNI melonjak 60,5 persen pada Agustus 2022
13 September 2022 18:48 WIB
Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini dalam Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (13/09/2022). (ANTARA/Agatha Olivia Victoria)
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dengan kode saham BBNI mencatat harga sahamnya meningkat 60,5 persen pada akhir Agustus 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang ditutup pada Rp8.525.
Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini dalam Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan secara virtual oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis, mengatakan peningkatan saham perseroan tersebut merupakan refleksi dari hasil positif kinerja keuangan BNI.
"Kami berharap, apresiasi ini masih tetap berlanjut hingga akhir tahun seiring dengan kinerja kami yang terus tumbuh solid, yang akan terus mampu memberi banyak nilai pertumbuhan yang baik bagi investor,” ungkap Novita.
Ia menyebutkan BBNI terus mencetak kinerja solid dengan pertumbuhan laba yang semakin kuat. Pada semester pertama tahun ini perseroan berhasil membukukan laba bersih senilai Rp8,8 triliun atau meningkat 75 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Atas capaian kinerja yang sangat baik tersebut, saham perseroan semakin mendapat apresiasi yang positif dari investor di tengah meningkatnya aliran dana asing masuk ke pasar saham nasional.
Baca juga: BNI berupaya dongkrak rasio laba hingga di atas 18 persen pada 2025
Novita menjelaskan pencapaian yang diraih merupakan hasil dari strategi pertumbuhan bisnis yang selektif dan hati-hati, serta konsistensi dalam eksekusi program transformasi yang berfokus pada perbaikan kualitas kredit dan manajemen risiko, percepatan transformasi digital, serta penguatan kinerja perusahaan anak.
“Strategi ini kami arahkan untuk membawa BNI menjadi bank dengan profitabilitas yang tinggi dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat semaksimal mungkin terhadap investor yang percaya kepada BBNI,” tegasnya.
Ia mengatakan harga saham BBNI memang sudah membaik pada akhir paruh pertama tahun 2022, yang ditutup pada harga Rp7.850 atau meningkat 69,5 persen (yoy), jauh di atas indeks blue chip LQ45 yang tumbuh hanya sebesar 17,4 persen (yoy) pada periode yang sama.
Price to Book Value (PBV) berhasil naik menjadi 1,16 kali di akhir Juni 2022, namun jika dibandingkan dengan negara peers yang rata-rata PBV telah berada di 1,8 kali, maka posisi ini sangat atraktif untuk investasi. Kapitalisasi pasar BNI pun meningkat menjadi Rp146,4 triliun dibandingkan akhir Juni tahun lalu yang sebesar Rp 86,3 triliun.
Baca juga: BNI cetak laba bersih Rp8,8 triliun di semester I-2022
Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini dalam Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan secara virtual oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis, mengatakan peningkatan saham perseroan tersebut merupakan refleksi dari hasil positif kinerja keuangan BNI.
"Kami berharap, apresiasi ini masih tetap berlanjut hingga akhir tahun seiring dengan kinerja kami yang terus tumbuh solid, yang akan terus mampu memberi banyak nilai pertumbuhan yang baik bagi investor,” ungkap Novita.
Ia menyebutkan BBNI terus mencetak kinerja solid dengan pertumbuhan laba yang semakin kuat. Pada semester pertama tahun ini perseroan berhasil membukukan laba bersih senilai Rp8,8 triliun atau meningkat 75 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Atas capaian kinerja yang sangat baik tersebut, saham perseroan semakin mendapat apresiasi yang positif dari investor di tengah meningkatnya aliran dana asing masuk ke pasar saham nasional.
Baca juga: BNI berupaya dongkrak rasio laba hingga di atas 18 persen pada 2025
Novita menjelaskan pencapaian yang diraih merupakan hasil dari strategi pertumbuhan bisnis yang selektif dan hati-hati, serta konsistensi dalam eksekusi program transformasi yang berfokus pada perbaikan kualitas kredit dan manajemen risiko, percepatan transformasi digital, serta penguatan kinerja perusahaan anak.
“Strategi ini kami arahkan untuk membawa BNI menjadi bank dengan profitabilitas yang tinggi dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat semaksimal mungkin terhadap investor yang percaya kepada BBNI,” tegasnya.
Ia mengatakan harga saham BBNI memang sudah membaik pada akhir paruh pertama tahun 2022, yang ditutup pada harga Rp7.850 atau meningkat 69,5 persen (yoy), jauh di atas indeks blue chip LQ45 yang tumbuh hanya sebesar 17,4 persen (yoy) pada periode yang sama.
Price to Book Value (PBV) berhasil naik menjadi 1,16 kali di akhir Juni 2022, namun jika dibandingkan dengan negara peers yang rata-rata PBV telah berada di 1,8 kali, maka posisi ini sangat atraktif untuk investasi. Kapitalisasi pasar BNI pun meningkat menjadi Rp146,4 triliun dibandingkan akhir Juni tahun lalu yang sebesar Rp 86,3 triliun.
Baca juga: BNI cetak laba bersih Rp8,8 triliun di semester I-2022
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: