"Setiap orang tua memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi, mengedukasi, dan mengawasi setiap jajanan yang dibeli. Jadi tidak serta merta memberikan uang jajan namun juga harus memberikan edukasi," kata Ade Rezki di Payakumbuh, Selasa.
Baca juga: Anggota DPR minta Waskita Karya tidak bergantung dengan PMN
"Kami mengajak mitra kami dari BPOM melalui Balai Besar POM di Padang untuk turun bersama melihat dan memberikan penjelasan kepada orang tua," katanya.
Selain ke orang tua, dia juga meminta agar BPOM juga dapat terus memberikan sosialisasi kepada pedagang agar tidak didapati lagi kejadian anak keracunan.
"Para pedagang kita memang murni ikhtiarnya hanya berusaha sehingga ada pedagang yang tidak mendapatkan informasi yang rinci terkait dengan bahan baku yang dipakai," ujarnya.
Bahkan, sambungnya bisa saja bahan yang dipakai oleh pedagang saat dibeli di pasaran sudah habis masa berlakunya.
"Atau masa berlakunya masih aktif namun kondisinya sudah rusak, makanya ini perlu kita berikan sosialisasi dan edukasi sehingga tidak ada lagi kejadian yang tidak diinginkan," ujarnya.
"Untuk dapat terus memonitor, terus berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain. Sehingga nantinya ada temuan segera ditindaklanjuti," kata dia.
Ia mengatakan hal ini bukan dalam rangka mencari kesalahan dari pedagang namun ingin menertibkan 'sehingga semua tetap dalam keadaan yang baik.
"Bukan untuk penegakan hukum tapi untuk memberikan edukasi maksimal agar setiap pelaku usaha, pedagang, orang tua, anak, guru, kepala sekolah paham terkait makanan yang diperjualbelikan," ujarnya.
Sementara Kepala Balai Besar POM di Padang Abdul Rahim mengatakan untuk pelaku usaha pihaknya juga terus memberikan edukasi cara ritel yang baik salah satunya bagaimana penyimpanan barang yang baik.
Baca juga: Ketua DPR minta Pemerintah audit keamanan siber terkait kebocoran data
Baca juga: Anggota DPR dorong media sebarkan informasi cara lindungi data pribadi