Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan ada 3.017 wisatawan yang menggunakan wisata tujuan sosial-budaya bagi digital nomad (pengembara digital) selama periode Januari-Agustus 2022.

“Top tiga kebangsaannya ada Rusia, Amerika Serikat, dan Inggris,” ujarnya dalam jumpa pers mingguan yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin.

Menurut Kajian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), kawasan Canggu di Bali merupakan wilayah dengan jumlah digital nomad terbesar di provinsi tersebut. Para pelancong digital juga menyebar di daerah Bali lainnya seperti Jimbaran dan Uluwatu.

“Top tiga pasar digital nomad ke Bali adalah Rusia, Inggris, dan Jerman, serta negara-negara pecahan Uni Soviet seperti Ukraina, Kazakhstan, dan Uzbekistan,” kata Sandiaga Uno.

Kini wisatawan digital nomad sudah dapat terfasilitasi dengan menggunakan visa tujuan sosial-budaya (B-211) yang memenuhi syarat untuk semua negara. Visa tersebut berlaku selama 60 hari atau dua bulan dan dapat diperpanjang selama 180 hari atau enam bulan.

Baca juga: Sandi dukung Bali jadi kawasan "workcation" dengan visa digital nomad

Adapun sarana penunjang untuk digital nomad adalah co-working space dengan fasilitas pendukung lainnya yang akan dilengkapi antara lain imigration and law firm, food and beverage services, dan meeting and working room.

"Bapak Presiden Joko Widodo baru saja mengundang kita untuk mengubah pola pikir kita. Tujuan kita bukan hanya mengatur dan mengontrol, tapi harus melayani agar kunjungan wisatawan semakin tinggi yang berkualitas, yang memiliki potensi untuk berinvestasi, membuka peluang usaha dan lapangan kerja, dan juga membawa teknologi terkini dalam bentuk transfer teknologi,” ungkap Sandiaga Uno.

Lebih lanjut ia mengatakan ditugaskan Presiden untuk mengunjungi sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia, dan Eropa, dalam beberapa bulan ke depan dengan tujuan menemui para calon digital nomad yang hendak melakukan kunjungan wisatawan memakai visa B-211 atau jenis visa second home untuk jangka panjang.

“Ini kita akan fasilitasi dan harapannya nanti akan ada transformasi dari ekonomi kita semakin terbuka. Kita beri kesempatan kerja tentunya sesuai dengan peraturan yang kita miliki,” ucap Sandiaga Uno.

Baca juga: Menparekraf: Indonesia siap terima pengembara digital