Bangkok (ANTARA) - Para pejabat senior dari perekonomian anggota Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) mengakhiri pertemuan pada Sabtu (10/9), yang pada kesempatan tersebut mereka berfokus pada upaya untuk mempromosikan pemulihan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kawasan itu.

Pertemuan Tingkat Menteri Usaha Kecil dan Menengah APEC ke-28 diadakan di Phuket, Thailand, dengan mengusung tema "Pemulihan Inklusif UMKM APEC melalui Model Ekonomi Bio-Circular-Green (BCG) dan Ekosistem Berdampak Tinggi."

Menyebut usaha kecil sebagai "mesin penggerak ekonomi APEC," Wakil Perdana Menteri Thailand Supattanapong Punmeechaow, yang memimpin pertemuan tersebut, mengatakan "tanpa pemulihan inklusif mereka (usaha kecil), kita tidak akan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan seimbang."
Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari itu, para pejabat sepakat untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan membantu usaha kecil berpartisipasi dalam ekonomi global. Mereka berniat untuk meningkatkan konektivitas di antara perekonomian anggota APEC melalui ketahanan digital, yang akan membantu kemakmuran UMKM


Para pejabat tersebut juga membahas cara-cara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung usaha kecil, termasuk mempercepat adopsi model ekonomi BCG, mendorong transformasi digital yang inklusif, memberikan akses pembiayaan kepada UMKM sembari merestrukturisasi utang, serta membantu mereka mengatasi lanskap pasar yang berubah dengan cepat.