Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan Masjid Rihlatul Jannah di dalam kawasan Gedung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Kantor pusat Kemenparekraf akhirnya akan memiliki sebuah masjid yang representatif. Kita ubah penempatan masjid berada di depan gedung dan masjid ini juga kekinian. Mudah-mudahan masjid yang menjadi institusi sentral dalam peradaban islam dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari umat Islam akan hadir di Kemenparekraf, dan ini adalah upaya pemberdayaan dan penguatan kapasitas umat,” ujarnya setelah meletakkan batu pertama Masjid Rihlatul Jannah, Jakarta, Senin.

Secara filosofis, masjid tersebut didesain menyatu dengan Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf dari segi arsitektur, unsur-unsur ruangan, bahkan sampai dengan warna dan desain interior maupun eksterior. Masjid Rihlatul Jannah dapat menampung lebih dari 700 orang dengan luas 1.000 meter persegi.

Pembiayaan pembangunan masjid tersebut sepenuhnya menggunakan dana umat atau dana partisipasi dari para donatur, tidak menggunakan dana APBN kecuali untuk lahan saja.

“Masjid Rihlatul Jannah akan membangun spirit dan energi positif, tentunya tempat berpulang dan bersejarah bagi perjuangan kita untuk membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif. Saya sangat berterima kasih kepada semua yang sudah bekerja keras dalam waktu singkat,” kata Sandiaga.

Perwakilan Divisi Pendanaan Pembangunan Masjid Rihlatul Jannah, Desi, menyatakan total penggalan dana hingga kini mencapai Rp1,86 miliar.

“Total yang dibutuhkan Rp18 miliar,” kata dia ketika ditanya Antara.

Pendanaan dilakukan dengan menggandeng beberapa platform crowdfounding untuk mencari sumber dana dari para investor, selebgram, dan mitra-mitra strategis. Para donatur dapat menyumbang pendanaan hanya secara non tunai melalui platform bernama ADI.

Mulai Agustus-September dan September, Kemenparekraf bakal melakukan ajakan partisipasi untuk berinfak dalam rangka mendanai pembangunan masjid. Pada Oktober-Desember, pihaknya akan mengajak para investor berkontribusi.

“Masjid ini targetnya akan berdiri bulan Ramadhan 2023 nanti. Kegiatan penggalangan dana melibatkan umat muslim,” ucap Desi.

Baca juga: Sandiaga apresiasi Sulsel terbaik raih ADWI 2022

Baca juga: Menparekraf sedang hitung dampak BBM ke sektor pariwisata