Surabaya (ANTARA News) - Aparat kepolisian hingga kini masih mendalami dan memeriksa saksi-saksi dalam kasus penyiraman air keras pada wajah Siti Nur Jazila (Lisa) yang sekarang tengah dirawat setelah menjalani operasi rekonstruksi wajah secara total (face off) di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Surabaya AKBP Mujiono saat ditemui wartawan di Gedung Bedah Pusat Terpadu RSUD Dr Soetomo Surabaya--tempat Lisa dirawat-- menyatakan belum menetapkan tersangka dalam kasus itu. "Kami masih terus mendalami kasus ini dan telah memeriksa sejumlah saksi. Namun untuk tersangka, sampai saat ini belum ada," kata Mujiono. Sejak beberapa hari terakhir, Polwiltabes Surabaya mulai melakukan penyelidikan terhadap kasus penyiraman air keras terhadap wajah Lisa yang terjadi sekitar tiga tahun silam. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan aparat kepolisian, diantaranya Mulyono (suami Lisa), Saring (ayah Lisa), Rosidah (kakak Mulyono) dan kerabat korban. "Mereka yang kami periksa kapasitasnya masih sebagai saksi, dan kami masih akan memeriksa saksi-saksi lain untuk mengungkap kasus ini," kata Mujiono. Siti Nur Jazila hingga saat ini masih menjalani perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU) GBPT RSUD Dr Soetomo Surabaya pascaoperasi face off selama 17 jam lebih pada Selasa (28/3) lalu. Saring (ayah Lisa) juga telah meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus yang menimpa anak kandungnya tersebut dan menangkap pelakunya. "Saya tidak terima anak saya diperlakukan begitu, saya minta polisi menyelidiki dan mengungkap kasus ini, sekaligus menangkap pelakunya," katanya kepada wartawan. Mengenai kedatangannya ke RSUD Dr Soetomo Surabaya, AKBP Mujiono enggan memberikan penjelasan. Tim Medis Face Off RSUD Dr Soetomo Surabaya yang dikonfirmasi wartawan soal kedatangan aparat kepolisian tersebut juga enggan memberikan komentar. "Mereka hanya koordinasi dengan kita dan tidak bertemu pasien, karena memang pasien tidak diijinkan bertemu siapapun kecuali tim medis," kata anggota Tim Medis Face Off, Dr David Perdanakusuma, SpBP. Sejak beberapa hari terakhir, sejumlah aparat kepolisian tampak berjaga-jaga didepan pintu masuk ruang perawatan Lisa. Ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat Lisa adalah saksi kunci dalam kasus penyiraman air keras tersebut.(*)